Sampai aku tidur, kegamanganku mengekor sampai alam mimpi. Malam itu, aku memimpikan dua pribadi yang kemudian kukenali sebagai Dismas dan Gestas. Dismas bukan si baik, tapi paling bijaksana, kadang mengesampingkan logika, serta sering meninggalkan bahan pikir yang luar biasa rumit. Sedangkan Gestas, bukan si jahat tapi paling realistis, jujur, lantang, provokatif, penuh logika, serta selalu menyudutkan. Belakangan aku sadar, mereka adalah apa yang aku baca, apa yang aku lihat, apa yang aku dengar. Mereka adalah aku.
Dalam mimpiku malam itu, aku menyaksikan dua pribadi itu mengobrol.
(Gestas tanpa sungkan): Benar kata janda itu!