Tak Ada Cinta, Kecuali Jakarta

E. N. Mahera
Chapter #45

Janji

‘SUDAH MANDI DAN wangi, Aina kembali bersamaku di ranjang. Aku sigap bertanya, “Mbak, kamu nggak apa-apa?”

“Aku lagi dapet. Mau ‘gimana lagi?”

Bukan itu maksud pertanyaanku, tapi tak kuteruskan.

“Supaya impas, kamu kelonin aku sampai pagi, Mas.”

“Siap! Apa yang Nyonya minta, hamba turuti.” Aku menuju kamar mandi, ganti pakaian tidur, dan kembali kepada Aina.

Seperti biasa, mukadimah dalam posisi kolokan, Aina berkata, “Billy, aku mau curhat, aku senang banget tadi. Pacarku kelihatan bahagia banget. Sayang banget aku nggak bisa. Terus, kamu tahu, nggak? Tadi aku sama pacarku jalan-jalan keliling Jogja ....” Seterusnya aku mendengar Aina bercerita tentang aku kepadaku. Namun, di tengah curahan hatinya, tiba-tiba Aina berkata, “Mas, aku serius, aku pengen banget baca tulisan kamu. Tulisin sesuatu buat aku!”

“Oke, tapi ada syaratnya. Kamu juga ‘nulis buat aku.”

Lihat selengkapnya