“Sial, apa yang harus kulakukan? Saat pria itu
mengangguk, dan bersedia membantu, separuh dari hatiku merasa sedikit tenang, namun di sisi lain … aku juga merasa sebaliknya. Tidak seharusnya aku mengacaukan apapun acara tetanggaku malam ini, dan aku tidak bangga dengan itu. Sial, bukan? Kusadari ternyata Solana yang kukenal tidak semandiri yang aku kira. Harga diriku hancur lebur, lalu sekarang … kira-kira bagaimanakah aku bisa membalas kebaikan tetanggaku? Aku sungguh berhutang banyak.
***
“Bagaimana?”
“Aman.”
Rasanya sangat lega saat Solana melihat acungan jempol dari pria itu. Penanda jika kondisi sungguh sudah aman terkendali, atau lebih tepatnya ponakan tercinta pasti sudah tertidur lelap.
“Terima kasih. Terima kasih banyak,” lanjut Solana sepenuh hati. Kata-kata yang terucap dari lubuk hati yang paling dalam.
Bayangkan jika tidak ada Bhumi, sudah pasti malam ini akan menjadi malam paling mengerikan dalam hidupnya. Untungnya, ia memiliki tetangga baik hati yang bisa diandalkan untuk meredakan tangisan anak kecil.
“Um, kamu mau … minum sesuatu?” tanya Solana.
Bukan bermaksud untuk basa basi, memulai pembicaraan, bahkan menahan Bhumi agar lebih lama di rumahnya, Solana hanya ingin berterima kasih atas bantuan yang telah diterima. Lagipula, tidak mungkin juga dia mengusir penyelamatnya, setelah situasi aman terkendali.
“Boleh,” jawab pria itu sambil tersenyum.
“Teh? Kopi?”
“Air putih saja, aku bisa tidak tidur bila minum kopi atau teh malam-malam,” jawab Bhumi. Selain karena tubuhnya yang rentan kafein, pria itu juga tidak mau merepotkan Solana dengan meminta minuman rumit.
“Ah, tunggu sebentar.” Perempuan itu segera beranjak ke dapur, mengambil gelas lalu mengisinya dengan air putih sesuai dengan permintaan tamunya.
“Silahkan,” lanjutnya seraya menaruh gelas itu di hadapan Bhumi.
“Terima kasih.” Pria itu segera mengambil gelas pemberian Solana, lalu meneguknya perlahan. Ah, segarnya. Setelah hampir satu jam setengah menggendong anak kecil, sensasi air putih di tenggorokan benar-benar hiburan sederhana yang cukup melegakan.