Tak Kunjung Penantian

muhamad Rifki
Chapter #7

Bab 6—Data Penduduk Warga Kampung


Data Penduduk Warga Kampung

Setelah mendengar cerita anaknya, Pak Hadi malah terus memikirkannya. Terutama masalah warga kampung yang sudah berpindah sepenuhnya satu tahun yang lalu sebelum Pak Hadi pindah ke Kampung Damai Asri. Karena memang setiap tahun di kampung Damai Asri selalu ada pencatatan nama warga kampung untuk data kepala desa—memudahkan segala urusan yang berhubungan dengan warga kampung Damai Asri. Pak Hadi pergi ke ruang tamu untuk memeriksa berkas warga kampung. Berkas demi berkas ia cari, sampai ketika ia menemukan satu tumpukan berkas besar di tengah tumpukan berkas lainnya. Ternyata itu adalah data nama warga dari tahun ini hingga empat tahun sebelumnya. 

Pak Hadi mengambilnya dengan sangat hati‐hati, takut ada kertas yang tersobek—khawatir ada beberapa nama yang tak dapat terbaca. Satu per satu nama ia lihat dengan seksama dari berbagai tahun. Setelah ia rasa sudah membaca semuanya, Pak Hadi kemudian membandingkan tahun ini dengan empat tahun sebelumnya.

"Wawan, Anto, Raden, Yudi, Galuh. Nama-nama ini selalu ada pada data warga kampung empat tahun belakangan. Namun, nama itu hilang begitu saja di tahun ini." Pak Hadi menggelengkan kepalanya—merasa sangat heran dengan apa yang terjadi.

 "Aneh tapi ini betul nyata, semua yang diceritakan oleh Bisma sangat akurat, tidak ada yang meleset sedikitpun."

"Dan kalau betul itu ulah Arda, apa lagi tujuan yang akan ia lakukan lagi? Semuanya telah ia lakukan. Ingin Menjadi yang terbaik dari segalanya? Itu akan membuatmu menjadi hancur lebur."

Hati kecilnya pak hadi bertanya-tanya dan menerka-nerka apa yang akan dilakukan beberapa hari, minggu, bulan, atau tahun yang akan datang. Dan siapa yang akan menjadi dalang di pertunjukkannya nanti? Tak sadar, Bu Ayu sudah berdiri sejak Pak Hadi mencari berkas itu.

Lihat selengkapnya