Tak Kunjung Penantian

muhamad Rifki
Chapter #11

Bab 10—Teknologi Masa Depan

Teknologi Masa Depan

Suasana di dalam ruangan bawah rumah itu hening setelah mendengar nama Arda dan Yandi. Sampai akhirnya Gusto memulai pembicaraannya.

"Aku tak tahu alat itu akan membuat dampak besar atau tidak bagi Yandi dan semua anak buahnya." Gusto menunjuk ke suatu alat yang sebelumnya mereka perhatikan bersama Gandi.

"Alat apa itu?" Jaka bertanya—memasuki ke dalam pembicaraan.

"Namanya Shutdown. Sebuah alat yang sudah ku rancang untuk memutuskan suatu gelombang elektro yang berada di sekitarnya. Kekuatannya bisa sampai mematikan seluruh gelombang elektro satu kota Barcelona dan ya, hasilnya akan menjadi gelap gulita tanpa adanya aluran listrik yang dapat menyala."

"Bagaimana cara alat itu bekerja?"

"Mudah sekali dan sangat sederhana. Shutdown memiliki bentuk persegi. Di sisi atasnya terdapat suatu lubang kecil yang di dalamnya terdapat satu antena kecil yang dapat ditarik. Saat antena itu ditarik. Ia akan memindai gelombang elektro yang ada di sekitarnya. Tunggu sejenak sampai alat itu mengeluarkan cahaya hijau dari antenanya, yang berarti Shutdown itu sudah mencakup semua gelombang yang berada disekitarnya. Hanya perlu menekan satu-satunya tombol pada Shutdown dan alat itu akan bekerja. Dan ketika Shutdown ini digunakan untuk mencakup gelombang yang besar, kemungkinan alat ini hanya bisa bekerja dengan singkat dan tak akan dapat digunakan kembali. Aku sedang mencari solusi mengenai ini."

"Oke-oke baik ... Aku masih tak mengerti dengan semua ini." Bisma kini masuk juga ke dalam perbincangan itu. "Apa hubungannya Yandi, Arda, dan alat yang telah kau rancang itu, Profesor Gusto?"

Gusto kini melirik kepada Bisma dan ia mengangguk pelan. Sepertinya ia harus menjelaskan ini semua sejelas-jelasnya. Mungkin setelah Gusto menjelaskan ini semua, mereka berdua akan paham mengapa semua ini ada hubungannya.

"Kau tahu keluarga Yandi bukan keluarga biasa?" Gusto bertanya kepada mereka berdua.

"Ya jelas aku tahu, keluarga itu adalah keluarga yang keji. Ia telah membunuh Kakek Jaksa Atmaja." Bisma menjawab tegas, Jaka mengangguk—setuju dengan pernyataan Bisma tadi.

"Oke-oke ... Itu salah satunya mungkin yang kalian tahu dan masih banyak yang akan membuat kalian harus mempersiapkan ini semua untuk menghadapi keluarga Yandi."

Lihat selengkapnya