Tak Kunjung Penantian

muhamad Rifki
Chapter #16

Bab 15—Menuju Perjalanan Panjang

Menuju Perjalanan Panjang

Kedua mobil itu terus melewati jalanan. Tak cepat namun pasti. Pada mobil pertama, tak begitu banyak obrolan di dalamnya bahkan hampir tak ada. Para penumpang menghabiskan waktunya untuk tidur di mobil. Hanya Jaka dan Gusto yang tidak. Mereka menemani Sempa dalam diam. Gusto yang berada di samping Sempa hanya menatap ke depan. Tatapanya setengah kosong. Ia sedang memikirkan sesuatu. Wajahnya tampak gelisah—tak biasanya. Sedangkan Jaka, ia melakukan hal yang sudah menjad kebiasannya. Ia duduk di tepi kursi tengah. Menatap pemandangan dari sisi samping, mulutnya terkunci. 

Berbeda jauh dengan mobil kedua. Obrolan dan candaan penuh menemani mereka dalam perjalanan. Dan juga suara siaran berita dan lagu-lagu yang keluar dari radio mobilnya. Sebelah Gandi ada Anto yang sangat terlihat senang sekali duduk di sampingnya. Begitu pun dengan Yudi, Raden, dan Galuh yang duduk di kursi tengah. Mereka juga tak jarang ikut masuk ke dalam pembicaraan.

"Apa ini masih lama, Gandi?" tanya Anto.

"Tak akan lama lagi jika kita terus mengobrol seperti ini. Tiba-tiba sudah sampai saja." Gandi balas menjawab.

"Bagaimana menurutmu selera laguku?" Kini Gandi balik bertanya kepada Anto.

"Tak buruk. Aku menyukai melodi dan lirik yang digunakan pada lagu-lagu pop yang terputar tadi."

"Apa genre musik favoritmu?"

"Entahlah, aku jarang mendengarkannya. Tetapi, saat aku ingin memutarnya, pasti aku memutar lagu dangdut." 

"Oh ya? Sepertinya kita berbeda generasi ya?"

Gandi tak menyangka masih ada yang masih mendengarkan lagu dangdut. "Entah mengapa saat generasiku, orang-orang lebih banyak mendengarkan lagu-lagu yang sedang viral."

Lihat selengkapnya