Tak Mungkin Bersama

Galih Aji Nugroho
Chapter #2

Ma, pah, farel kangen

Di pagi hari yang cerah aku bersiap siap untuk membeli keperluan ziarah ke makam kedua orangtua ku. Rasa kangen dan kesepian tanpa kehadiran Kedua orang tua ku telah aku rasakan sejak mereka telah tiada, namun aku tak boleh menangis, aku takut mereka tidak akan tenang di alam sana jika tau kalau disini aku selalu menangis merindukan kehadiran kedua orangtua ku .

Kuraih foto kedua orangtua ku diatas meja dan aku teringat kejadian hari iitu. Dimana hari itu aku kehilangan kedua orangtua disaat aku sedang mengikuti kejuaraan memasak antar sekolah di kota tempat ku tinggal. "Farell ayo semangat," teriak penonton yang mendukung ku, dan aku membalas dukungan itu dengan senyuman. Dalam hati, aku terus berdo'a, semoga aku menjadi yang terbaik dari yang terbaik, bisa membawa nama sekolahku menjadi juara, bisa memberikan kabar gembira untuk kedua orangtua ku.

Akhirnya kompetisi selesai, saat nya juri memberikan nilai kepada peserta, ditengah-tengah pemberian nilai, perasaan ku tidak tenang dan tidak enak, ada perasaan aneh dan tak biasa yang ku rasakan sekarang, ya ini bukan perasaan gugup dan semacam nya karena takut akan kekalahan. Tapi ini perasaan takut akan kehilangan seseorang. Aku mencoba berfikir positif dan berfikir jernih, semoga ini hanya perasaan ku saja. Ku lihat semua peserta tampak tegang dan gugup akan hasil penilaian yang di berikan juri, namun tidak dengan ku, tidak ada perasaan gugup dan takut sedikit pun. Karena aku yakin kalau aku sudah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan ku .

Lihat selengkapnya