"No need to follow other people's drama. If anyone has a problem with us, that's really their business. If dont, we have no problem with them."
Iyus cari perkara lagi. Dengan tokoh utama kita, tentu saja, Arik. Arik dibuat mengernyitkan keningnya saat membaca caption post Instagram Iyus. Foto Iyus pun menantang sekali. Sudah diampuni (setelah memenuhi permintaan Arik), Iyus berulah lagi.
Arik kita meradang. Tarik, embus, tarik, embus. Dalam hati, Arik mendumel. Pikir Arik, apa maksud fotonya ini? Untuk apa mengacungkan simbol F word begitu? Apakah untuk menantang Arik lagi?
Tanpa pikir panjang Arik membubuhkan komentar di bawah post Instagram bermasalah itu. Tulis Arik:
"Wis dadi jagoan, Yus?"
Tak butuh waktu lama, Iyus yang tinggal berkilo-kilometer jauhnya dari Arik, ternyata sedang dalam kondisi mendaringkan akun Instagram-nya. Dalam posisi log in.
"Maksudnya?" balas Iyus.
"Iku, fotone sampeyan, maksute aku." jawab Arik yang sambil meminum kopi susunya sebelum tidur (yang tak lupa bermesra-mesraan dengan Ayune Arik yang tinggal di Los Angeles).
"Kenapa lagi sih, Bang? Elo sensian banget. Lagian IG gue ini, suka-suka gue mau posting apa." balas Iyus yang ternyata sedang menyetel gitarnya. Iyus mau memainkan salah satu lagu yang entah kenapa Arik tersinggung sekali.
"Nantangin aku, sampeyan?"
"Apa sih? Stress lo! Gue blokir lo!"
Benar saja, dan itu bukan sebuah gertak sambal. Tanpa memberikan kesempatan untuk Arik memperjelas maksudnya, Iyus akhirnya malah memblokir akun Instagram tanpa ampun. Arik malah mendumel makin dahsyat, yang sampai lupa tujuan sebenarnya: bermesraan via teks dengan Stella.
Arik sontak ingat ia masih berteman dengan Iyus di Facebook. Iyus belum memblokir akun Facebook Arik. Arik mengirimkan pesan digital ke kotak pesan Iyus. Iyus merespon.
"Bang, gue--kalo ada salah--minta maaf. Yang kata-kata nggak enak soal pacar lo itu, yah, gue akui gue yang salah. Gue juga udah nurutin mau lo, sampe temen-temen sekolah gue ngeledekin gue."
"Bagus sampeyan nyadar."
"Sekarang apa lagi?"
"Kok Instagram aku, sampeyan blokir?"
"Ngindarin yang pengen gue ngindarin."