Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #15

Akun Arik Dimata-matai Stella

"Saya sih nikah di tahun 2011 kemarin. Alhamdulilah, sudah berjalan tiga tahun. Belum dikaruniai anak, sih. Tapi, saya sama suami saya nggak apa-apa, tuh. Toh, kita nikah karena saling cinta. Jujur sih, beda emang, antara sebelum dan sesudah nikah.

Dulu, sebelum nikah, masih suka sok-sokan ngambek. Suka marah nggak jelas. Eh, waktu sudah nikah, entah kenapa saya selalu berusaha untuk ngambek. Kurang-kurangi marah-marah yang nggak jelas.

Bener, tuh, katanya Koh David itu, komunikasi dalam hubungan itu penting. Kalau ada masalah, usahakan berdialog sampai masalah selesai. Jangan bantah suami terus-terusan. Pernah saya bantah Pak Suami, masalahnya jadi makin berlarut-larut."

Begitulah yang Stella baca dari sebuah thread yang berada di Kaskus. Dari sebuah mailing list alias milis, yang diperuntukkan kepada pasangan yang baru menikah atau akan menikah. Yang tadi itu juga dari sebuah ibu rumah tangga yang tinggal di Bandung--berprofesi sebagai seorang teller di sebuah bank swasta.

Stella tergabung ke obrolan tersebut dengan identitas anonim. Ia menggunakan nama alias Inah Sutiyem, yang mengaku bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan hanya lulusan sekolah menengah pertama. Di sana, tak ada yang mengetahui bahwa Inah Sutiyem itu seorang model, yang bisa pula disebut sebagai figur publik. Bisa geger orang-orang di milis tersebut, andaikan Stella berani mengaku. Stella, kan, sudah pernah tampil di satu-dua iklan yang tayang di televisi, dan iklannya masih tayang. Selain itu, Stella pernah bermain film, walau bukan untuk peran utama (yang kemunculannya hanya tiga menit dan tanpa dialog). Itu pun sudah cukup untuk membuat Stella dikenal publik secara luas.

Stella mengangguk-anggukan kepala saat membaca thread demi thread di sana. Pikirnya dalam hati dengan mimik serius, nikah itu nggak gampang, yah. Bergabung di sana pula, Stella sudah berada selama enam bulan. Iseng-iseng saja. Pun, seru tergabung ke dalam sebuah forum dengan identitas samaran. Semakin tak ada yang mengenal, itu semakin bagus. Bebas untuk bertanya apa saja. Bebas pula untuk memaki. Sesuatu hal yang sulit Stella lakukan, jika menggunakan identitasnya yang sebenarnya, yang seorang figur publik yang wajahnya pernah tampil di beberapa majalah, iklan televisi, drama televisi, dan film layar lebar.

"Eh, anak Mami lagi apa, nih?" tanya Bu Tineke, yang membawa makan malam Stella ke dalam kamar. "Mau ditaruh di mana nampannya? Di atas kasur kamu atau di atas lemari kecil samping tempat tidur?"

"Di atas tempat tidur aja, Mi." jawab Stella yang masih dalam posisi rebahan dan kedua matanya masih ke arah laptop.

"Kamu, yang Mami lihat-lihat, seneng banget ikut forum pasangan suami istri begini, Stel. Kapan, nih, doi kamu ajak kamu nikah? Mami sudah kepengen gendong cucu, masa?" goda Bu Tineke yang mengintip aktivitas dunia maya Stella.

Lihat selengkapnya