Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #28

Sembari Menonton Drama Korea, Sembari Terkenang Momen-Momen Manis Itu

"Pagi, Baby, how are you today? Piye? Udah sampai San Fransisco?

Udah dua harian, ndak ada kabar dari kamu. WhatsApp kamu hilang, Babe, nopo tuh? Cerita, dong. Kalo ada sing diceritain cerita, aku siap mendengarkan dan memberi saran ke kamu. Itu pun kalo emang ada sarannya.

Hahaha...

Baby, maaf kalo aku kadang suka cringe. Eh, cringe itu artinya koyo resek gitu, kan. Yah, pokoke aku kudu minta maaf dulu sebagai pacar sing penuh tauladan. Biarlah cringe, asalkan ojo bosen-bosen karo aku. Ndak kuat kalo kamu sampe ninggalin aku.

Semangat, yah, Baby Stella. Semoga beres kegiatan-kegiatan kamu di sana. Matur nuwun, Baby, udah dadi orang yang selalu perhatiin aku terus. Kamu iku tempat terbaik buat bercerita. Dengerin melulu semua cerita aku, walau kadang suka ndak jelas. Sampun matur nuwun buat yayang aku sing selalu bales chat aku. Padahal, menurut aku, kadang topik yang aku bawain itu ngebosenin, loh, Baby.

Pancen tresno karo kamu. Udah, ndak usah lihat Google Translate. Ndak usah tanya ke si Pahing. Langsung kukasih tahu, yah. Itu artine, pokoke kamu orang sing pancen aku tresno. I love you so much, kalo pake bahasa sana."

Stella tertawa terbahak-bahak saat membaca setiap pesan Arik yang masuk folder inbox surat elektronik Stella. Saat itu, Stella masih membiarkan Arik untuk sepuas-puasnya kirim pesan ke surat elektronik Stella.

"Arik, Arik,..." Stella menggeleng-gelengkan kepala.

Itulah Arik. Bukan wajah yang membuat Stella terpukau. Ah, bahkan Arik kalah tampan daripada Pahing, yang merupakan manager Stella. Walau begitu, Stella luar biasa jatuh cinta kepada Arik.

Berkat Arik pula, Stella sedikit paham bahasa Jawa, meskipun masih suka bertanya ke Pahing atau cek ke Google Translate (jika Pahing sedang sibuk). Kadang Stella bingung, di rumah Arik itu berbicara seperti gaya bahasa Arik di surat elektronik. Alangkah kagetnya Stella saat mendapati jawaban Arik, yang berkata, "Yo, di rumah aku, cara omong aku yo koyo gini, Baby. Nyampur-nyampur boso Jowo karo boso Indonesia. Ndak heran, aku jarang banget dapet ponten di atas 70 untuk boso Indonesia ato boso Jowo."

"Pokoknya Arik harus siap," kata Stella berbicara sendiri, seolah-olah Arik berada di sekitar dia. "Aku cintanya sama dia juga, kok. Nggak pernah juga jatuh cinta ke sesama artis. Arik tuh beda banget sama cowok-cowok sesama talent di Pahing Management."

Stella serta merta memeluk guling. Ponsel itu diletakkan begitu saja di atas tempat tidur. Ujarnya lagi (yang masih berbicara sendiri), "Nggak sabar aku nungguin konferensi pers-nya. Gini kali, yah, rasanya ngebuka hubungan yang selama ini cuma backstreet."

Lihat selengkapnya