"Good night, My Baby Arik.
Halo, manusia istimewa, seseorang yang menjadi cinta dan sumber kebahagiaan aku.
Baby, how is today? Is there anything interesting today? Want to tell a story? I want to hear about your daily life But I'm not forcing you to tell a story either.
Kalau Arik benar-benar capek sama hari ini, istirahatlah. Sudah malam juga. Oh, iya, kamu sudah makan malam? Makan, yah, Arik Sayang. Kamu endutan, aku makin sayang. Aku sebetulnya sayang kamu lebih karena kedalaman hatimu, Baby. I'm totally in love with you purely from my heart. Jadi, nggak usah diet-diet. Tetaplah jadi bayi sehat aku yang endut-endut lucu.
Hahaha...
Love you so much, Arik!
Jangan begadang juga, Arik. Iyus, sepupu aku sering lihat kamu suka online Facebook di atas jam sepuluh malam. Ngapain, hayo?
Eh, aku belum memberitahukan kamu akun Facebook aku, yah. Iya, waktu itu, akun Facebook aku dibajak orang nggak bertanggungjawab. Belum sempat aku buka akun Facebook setelah itu. Baru bulan Januari kemarin, aku bikin akun Facebook baru, dan lupa kabari kamu. Nama Facebook kamu apa, Babe? Pakai nama lengkap kamu, kan? Arik Sutiawan? Nanti aku add. Janji, deh.
Pokoknya kalau kamu mau cerita, ceritalah. Aku pasti mendengarkan. Kita pacaran sejak masih kuliah dan sebelum aku berangkat ke Amerika Serikat. Kapan, sih, aku pernah nggak mendengarkan kamu? Nggak pernah, kan. Seaneh apapun, seabsurd apapun, aku selalu dengarkan dan memberikan nasihat sebisa aku. Kamu mimpi lihat papa kamu meninggal, aku dengarkan, kan. Cerita, yah, kalau kamu sudah siap.
Kamu boleh jadikan aku tempat bercerita. Jangan anggap semua orang sama. Lagian, aku ini pacar kamu, Baby. Katamu, aku ini tulang rusuk kamu yang hilang. Cerita ke aku. Jangan pernah merasa sendiri. Ada aku di sini untuk mendengarkan keluh kesah kamu. Aku pengin menjadi pacar terbaik sedunia untuk kamu, Baby-ku, Arik. Jadikan aku tempat kamu pulang dan tempat kamu bersandar. I'm always here for you, Baby.
Oh iya, Baby, maaf juga sudah membuat kamu kesal karena lupa mengabarkan kamu begitu balik ke Indonesia. Jangan takut juga dengan infotainment atau fans-fans aku. Ada aku, Arik. Kita hadapi bersama-sama. Bilang saja ke papa kamu, semuanya bakal baik-baik saja.
Aku tahu, kok, papa kamu kurang begitu menyenangi aku. Padahal aku selalu memberikan kesan baik di mata dia. Kadang aku berpikir, salahku di mana ke beliau. Eh, hadiah aku untuk papa kamu, itu sudah kamu berikan ke beliau, kan? Souvenir langsung dari Miami, tuh. Semoga beliau suka dengan patung mini Liberty itu.