Surat Cinta Seorang Pelukis untuk Seorang Penulis
posted by Iyus Kurniawan on June 5, 2014
Ini tentang aku, sang pelukis. Anggap saja aku adalah seorang pelukis. Aku melukis yang aku mau. Aku melukis dengan media apapun. Terserah aku. Selama yang aku rasa, cara melukis aku, atau, apa yang aku lukis, itu tidak mengusik siapa-siapa. Sejauh ini, aku tidak mengusik siapapun dengan apa dan bagaimana aku melukis.
Ini tentang aku, seorang pelukis. Pelukis yang melebihi nama besar Leonardo Da Vinci, yang piawai menulis dengan tangan kirinya. Aku akui tulisan kidal Da Vinci sangat spektakuler.
Sekali lagi, aku katakan, inilah aku, seorang pelukis. Aku merupakan seorang pelukis dengan penuh luka. Seorang pelukis gila, yang ingin selalu bersama dengan sang penulis, namun, aku heran, alam semesta ini sepertinya tidak merestui kita. Padahal, kedua orangtua kami tidak mempermasalahkan hubungan sang penulis dan sang pelukis.
Layaknya kertas yang dibakar, kisah kita teramat indah. Itu bahkan sangat sulit dibayangkan kembali. Oh, aku dan penulis belum berpisah. Jiwa aku dan jiwa sang penulis masih bersatu. Kami berdua sudah ditakdirkan untuk bersatu. Hanya saja alam semesta ini sepertinya ingin kami tidak bersatu.
Lucu, bukan?
Halo, Sang Penulis. Di sini, aku, Sang Pelukis, hanya ingin bertutur. Tolong didengar.
Aku ingin kamu tetap menjadi diri kamu sendiri. Aku selalu berkata, love yourself. Itu memang untuk kamu, Sang Penulis, yang aku cintai.
Aku tahu masalahmu berat sekali. Itu bukan alasan untuk terus memforsir dirimu sendiri. Ayo, coba ucapkan hal-hal baik nan positif ke alam bawah sadar kamu sendiri. Pernahkah kamu berkata, "Terima kasih, Aku!"
Coba, deh, bilang seperti itu. Ucapkan terima kasih ke diri kamu sendiri, karena sudah bertahan sampai saat ini. Cara ini selalu berhasil aku lakukan di saat awan mendung sedang menaungi aku.
Hai, Sang Penulis, please, don't be barcode. Merusakkan diri sendiri itu tidak bagus. Aku tahu, terkadang dunia ini jahat. Dunia mungkin kurang adil. Mungkin seperti itu. Percayalah, akulah orang yang satu-satunya memahami kamu. Aku, Sang Pelukis, yang sudah ditakdirkan untuk menjadi pasangan Sang Penulis.
Kamu anggap saja dunia ini sedang bercanda. Sometimes, they are in joke very hyperbolically, until you feel tired and in the end your heart is hurt. When your heart is hurt, you try to transfer the pain to your physical body, that's not good. So, then, please stop. Oh, come on, you didn't to anything wrong. You don't hurt be mean to yourself.