"Percaya atau tidak, dengan pepatah 'people come, people go'? Aku sering dengar itu di bangku sekolah dulu. Sudah lama sekali. Mungkin saat aku masih SMP.
Entah ada hubungannya atau tidak, seperti berefek ke kehidupan sehari-hari aku. Banyak yang datang dan pergi, bergiliran masuk ke dalam hidup aku. Aku harap kamu seperti itu. Jangan pergi, Baby.
Kalau kamu pergi, aku sama siapa? Aku tidak punya tempat keluh kesah, selain kamu. Walau aku juga tidak boleh egois. Kamu tidak harus selalu stay sama aku. Kamu punya dunia kamu sendiri. Aku juga punya dunia aku sendiri.
Maaf, aku selalu minta kamu untuk sama-sama aku terus. Maaf, aku selalu merepotkan kamu dengan cerita cerita aku yang kadang tidak jelas.
Terima kasih sudah menjadi rumah terbaik untuk tempat aku pulang. Terima kasih sudah selalu membuat aku bahagia dengan perhatian-perhatian kecil yang kamu berikan.
Sekarang, tidurlah. Besok, atau nanti pagi, itu akan menjadi hari bersejarah untuk kamu (dan, mungkin juga untuk aku). Ingat, aku bilang, jangan tegang-tegang. Si mentalist itu juga masih manusia, walau tanpa kemampuan baca pikirannya luar biasa.
Good night.
Love you so much,
from your yayang"
Stella tahu mungkin di sana pacarnya sedang stress berat. Arik sedang tegang-tegangnya. Besok (yah, besok, karena sekarang masih pukul 23:14 WIB) adalah hari cukup bersejarah. Secara realita, episode Hitam Putih nanti bukan live. Masih harus melewati beragam proses (sebelum keluar kata 'bungkus'). Belum ada kesepakatan antara Pahing Creative and Management (selaku management-nya Stella) dan pihak penyelenggara talkshow Hitam Putih tersebut. Kesepakatan justru terjadi jika kemunculan Stella di talkshow Derry Chou tersebut ditayangkan secara tapping (bukan live tentu saja). Maka dari itu, begitu talkshow itu ditayangkan di studio 7 Televizione, harus menjalani prosedur terlebih dahulu. Kemungkinan tayangan itu akan ditayangkan satu minggu setelah proses syuting. Alangkah enaknya mereka yang bisa menontonnya langsung di studio, walau berstatus sebagai penonton bayaran.
Sebelum memejamkan mata, Arik menyempatkan diri untuk membaca surat elektronik dari Stella dulu. Arik langsung nyengir. Kegelisahannya seketika sirna. Ia tertawa, walau pacarnya tidak sedang melemparkan guyonan. Sepertinya Arik sungguh mendapatkan rumah kedua, selain rumah utamanya dengan kepala keluarganya bernama Andi Sutiawan.
Ujar Arik cengar-cengir, "Love you so much, Baby Stella. Kamu emang yayang paling ngegemesin."