Lagi asyik bermimpi tengah berbulan madu bersama Stella di Hawaii, Arik harus didaratkan kembali ke realita yang kejam ke realita. Oleh suara yang ia kenal. Mana suara itu kencang pula. Sepertinya juga Arik mengenali suara itu. Suara itu menusuk lagi gendang telinganya. Fals sih tidak. Lebih tepatnya, hati Arik panas. Ingin rasanya Arik berteriak.
Suara yang membuat Arik tersinggung di pukul 05:13 WIB itu terdengar lagi. Kali ini suara itu benar-benar kelewatan. Arik sangat tersindir.
Arik mengembuskan napas. Ia mendumel, "Resek, Papa resek. Sopo iku pun Riska Zain. Ora kenal. Bojoku iku Stella Gracia, dudu Riska Zain."
Itulah Arik. Ia suka salah menyebut nama pacarnya sendiri. Grace Stella, bukan Stella Gracia. Stella Gracia itu siapa lagi? Selingkuhan kamu, Arik? Wah, hati-hati, Rik. Dengar-dengar Stella bisa karate. Sudah sabuk hitam. Dikarate nanti dirimu, jika Stella tahu kamu menyelingkuhi dia dengan perempuan bernama Gracia.
Omong-omong, yakin, Arik, dirimu tidak tahu siapa Eriska Rein? Itu perempuan aktris yang wajahnya pernah kamu lihat di poster film yang kamu lihat di bioskop tempo lalu. Yang memerankan tokoh perempuan bego, yang punya salon. Riska Zain pun pernah eksis di layar kaca televisi dalam drama televisi yang katanya khusus diperuntukkan boyband bernama Slash.
Entah dari mana, sekonyong-konyong terdengar lagu yang Iyus jijik mendengarnya.
Eh, sebentar, kenapa bawa-bawa Iyus? Ini di rumah Arik. Iyus hanya teman daring yang Arik kenal karena kebiasaan blogging Arik. Aya-aya wae, novelis kita yang satu ini.
Tubuh Arik bergetar-getar sendiri. Rasa-rasanya Arik ingin berjoget-joget seperti personel boyband tersebut. Mereka adalah tujuh personel boyband Slash yang sempat menghibur Arik dalam hari-harinya menyusun skripsi.
Benar-benar, deh, si Arik. Ia langsung bangkit dari tempat tidurnya. Daripada nanti tempat tidurnya rusak (lalu dimarahi Pak Andi), lebih baik Arik menari ala Slash di atas ubin kamarnya. Arik menirukan setiap koreografi Slash seolah-olah ada penonton di dekatnya.
"Oh, Stella-ku, sa-sa-sayang, milikku adalah milikmu,..." senandung Arik yang benar-benar meniru mampus gaya Gordon dalam berkoreografi.
Pintu diketuk.