Stella mendapatkan kompensasi liburan dari Pahing Creative and Management. Sejak minggu terakhir bulan Ramadhan hingga Lebaran hari kedua. Kesempatan itu dimanfaatkan Stella untuk waktu berkualitasnya, entah itu bersama keluarga, bersama pacar, atau sekadar me time untuk menikmati solo adventure di Jakarta.
Kedua mata Stella mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ada Arik di dekatnya. Stella dan Arik sedang berada di Wendy's yang berada lantai ground fX Sudirman.
Arik nyengir. "Emang'e ndak ada Wendy's di Amrik, Baby?"
Stella balas terkekeh-kekeh. "Pengin aja makan di Wendy's versi lokal. Apa lagi waktu bulan Ramadhan. Kangen aja sama suasana kayak gini."
"Yo, nanging ndak waktu dudu buka puasa, Baby,..." Arik meraup kentang goreng.
Stella tertawa terbahak-bahak. Ia menyeruput kola. Ah, pesona perempuan cantik memang berbeda dari biasanya. Di dekat bibir Stella, ada noda saus tomat, ia masih terlihat cantik. Belum lagi, Stella mengumbar sebuah senyuman manis. Kedua mata Stella langsung menyipit begitu saja. Macam perempuan Jepang. Untungnya, Brian tak ada di sini. Brian kan amat menggemari perempuan-perempuan Jepang.
"Piye, Baby?" Arik nyengir dan menyapu noda saus tomat di dekat bibir Stella dengan tisu. "Kok ketawa?"
Sekonyong-konyong Stella merasa ada yang aneh dari jantungnya. Debarannya. Dug, dug, dug. Seperti suara bedug saja, padahal azan masih lima belas menit lagi. Gilanya lagi, lagu di dalam Wendy's berubah. Seolah-olah pihak manajemen Wendy's bisa membaca pikiran Stella maupun Arik (atau, setidaknya membaca situasi yang dihadapi Stella dan Arik yang pernah diundang ke acaranya Derry Chou).
"Uhuk, uhuk,..." Mendadak Stella tersedak. Daging ayam yang seharusnya masuk ke rongga kerongkongan, eh malah masuk ke rongga tenggorokan. Stella terburu-buru minum kola.
"Pelan-pelan, Baby, makannya, hahaha,..." Arik terkekeh-kekeh. Arik ikut minum kola. Ah, Arik hanya ikut-ikutan agar disangka pacar romantis. Padahal Arik bisa memilih minuman lainnya.
Kedua pipi Stella memerah. Ia agak menundukkan kepalanya. Pelan-pelan ia meminum lagi kola tadi.
Arik terkekeh. "Kita koyo ing FTV-FTV, yo, Baby, hehehe,..."
Stella mengangkat wajahnya lagi dan kembali tertawa. Tampaknya kita mulai tahu kenapa Stella begitu nyaman dan mencintai Arik. Saking mencintai Arik, Stella tidak keberatan menjalani hubungan jarak jauh selama kurang lebih dua tahun. Bahkan, Stella tidak tersinggung saat Derry Chou cara komunikasi Arik dan Stella yang rasa nyentrik.
"E-eh, Rik," Stella gugup, masih malu-malu kucing (walau mata Stella lebih cantik dari muka kucing).
"Yo," Arik yang kembali makan dada ayam dan nasi ala Wendy's, menatap Stella lagi.
Stella dan Arik bersitatap. Cukup mesra. Saking mesranya, member JK Group lewat bersama ibu kandungnya. Nama member itu Baby. Wajar, dong, Arik bisa berjumpa Baby di Wendy's. Wendy's-nya juga berada di fX Sudirman. Mungkin sebelum ke theater untuk gladi resik, Baby mau bersantai sejenak bersama keluarga tercintanya.