"Hufftt,"
Bang Raja akhirnya memutuskan untuk mampir dulu ke salah satu cabang dari Pitu-Welas, minimarket yang paling sering didatangi oleh anak-anak gaul kota Metropolitan dan kota-kota di sekitarnya.
Skuter itu diparkirkan di salah satu slot yang masih tersedia. Bang Raja mengumbar senyuman ke arah tukang parkir. Seru Bang Raja nyengir, "Nitip motor gue dulu, Bos!"
Tukang parkir itu tidak menjawab. Ia hanya membalas acungan jempol Bang Raja sebelumnya.
Bang Raja terkekeh-kekeh dan mulai berjalan menuju dalam ruangan minimarket yang konon berasal dari Jepang tersebut. Ia sangat sudah berada di dalam pasar rawit tersebut. Dinginnya ruangan minimarket itu sangat menyelamatkan setengah hari Bang Raja yang sangat gempor. Sampai tengah hari ini, Bang Raja telah nyaris habis.
"Ah, bener-bener angin dewa," ujar Bang Raja, yang tak peduli dirinya malah diperhatikan oleh beberapa pengunjung minimarket tersebut. "Terima kasih, Tuhan, Engkau sungguh baik."
Bang Raja agak salah tingkah. Ia menggaruk-garukkan rambutnya dan segera menuju bagian minuman. Di situ, pasti ia bisa sebentar menumpang untuk mendinginkan segenap tubuh dan pikirannya yang sudah panas total. Andai ia itu robot, pastilah ia sudah mengalami korsleting. Bisa-bisa ia bergerak ke sana dan ke mari tak keruan.
Benar saja. Bang Raja membuka lemari pendingin dan mengarahkan lubang kaus di dekat leher ke arah lemari pendingin tersebut.
"Adem, hahaha," Bang Raja tergelak dan terburu-buru untuk mengambil satu minuman berion dair dalam lemari pendingin. Wajahnya memerah. Sebab, karyawan salah seorang minimarket-nya memperhatikan gerak-geriknya. Ia tak mau dituduh sebagai pengutil.
"Ngadem bentaran, Bang," kata Bang Raja nyengir. "Lagian, saya juga emang mau beli minuman. Ini, nih. Yang modelnya girlband yang lagi naik daun itu. Apa namanya?"
"Jeka Grup?" Eh, si karyawan itu malah merespon.
"Iya, itu, jekate-jekatean itulah, hahaha. Yang,--" Bang Raja menyanyikan salah satu bagian dari lagu yang memang sering dinyanyikan di mana-mana. Sampai-sampai, sopir truk saja pernah dilihat Bang Raja menuliskan lirik lagu "Heavy Rotashon" di belakang truk.
Lagi-lagi, si karyawan merespon dengan cara meneruskan liriknya.