"Baby, kamu serius?" tanya Arik menelan air liur. Ia masih tak percaya. Bisa jadi kekasihnya itu hanya iseng. Bagaimanapun Arik sudah mengenal Stella dengan cukup baik. Sejak ia masih kuliah di fakultas Hukum.
"Yah, seriuslah. Kapan coba aku pernah bohong?" jawab Stella dengan intonasi suara yang tidak dibuat-buat. Sepertinya Stella benar-benar akan meninggalkan Arik untuk kali kedua.
"Sering kamu bohongin aku."
"Hahahaha. Yah, maaf kalau begitu. Tapi, kalau untuk yang ini, aku nggak lagi ngerjain kamu. Aku beneran harus balik ke Amerika lagi. Diminta balik lagi sama pihak management aku, Baby. Tawaran di sana menunggu aku."
"Yah..."
"Udah, ah, jangan ngambek gitu. Inget umur. Kamu tuh, makin nambah umur, malah nambah lucu."
"Apaan sih kamu, Baby? Ora lucu."
Samar-samar terdengar lagu JK Group dari kamar sebelah. Itu datang dari kamar Lia, yang cukup menyenangi lagu-lagu JK Group.
"Lia!" seru Arik sebentar demi mengingatkan adiknya tersebut. "Pelanin dikit!"
"Ho'oh!" balas Lia.
Volume musik tadi dipelankan.
"Aku kira kamu yang tadi pasang lagu JK Group." ucap Stella.
"Hahaha," Arik tertawa. "Kamu lucu, deh, Baby."
"Kok lucu, Baby? Lucu dari mana?"
"Ndak mungkin seorang Arik suka lagu-lagu JK Group. No way!"
"Tapi, 7 Girls suka?"
"7 Girls beda sama JK Group."
"Sama-sama girlband."
"Eits, JK Group itu idol group, bukan girlband. Nanti Lia, adikku, marah."
"Hahaha, lucu kamu. Bikin aku makin tambah sayang sama kamu, Baby. Katanya, anti sama lagu-laguJK Group, kok marah JK Group dibilang girlband?"
Arik hanya tertawa.
"Aku bakal terus kangen kalau aku di Amerika nanti."
"Opo ndak iso ditunda wae?" Mendadak jiwa Jawa Arik keluar.