Ada hal yang menarik di antara dua orang yang sedang bertemu di sebuah restoran dengan warna kebanggaannya, ungu. Ternyata mereka bukanlah dua orang asing. Ada benang merah di antara si laki-laki dan si perempuan.
Si laki-laki ternyata pernah satu kampus dengan si perempuan. Hanya saja mereka berbeda fakultas. Si laki-laki berkuliah di fakultas Hukum. Sementara, yang perempuan kuliahnya di fakultas Ekonomi dengan penjurusan Akuntansi.
Yang laki-laki bernama Sukro. Pernah kita singgung di bab-bab sebelumnya. Ia meminum jus jeruk terlebih dahulu. Barulah ia tertawa terbahak-bahak.
Yang perempuan ikut tertawa. Sampai di sini, terdapat perbedaan maha besar antara laki-laki dan perempuan. Tidak maha juga sebetulnya. Maksudnya pula, kenapa perempuan cenderung menjaga citranya saat sedang tertawa. Seperti perempuan bernama panggil Ayu ini. Padahal jika mau tertawa lepas selepas-lepasnya, itu hak Ayu. Namun, Ayu sengaja menahan agar suara tawanya tidak terlalu membahana. Sudah ditahan-tahan, haruskah menutup mulut?
Sementara itu, Sukro begitu lepasnya dalam mengeluarkan rasa tawa terbaik yang ia miliki. Sampai akhirnya, keluar juga yang ia mau sampaikan. Katanya, "Nggak nyangka, Yu. Kita bisa ketemu lagi. Kalau nggak salah, terakhir itu di depan sekretariat UKM Renang, yah."
Ayu tertawa alakadarnya, "Ngaco lu. Sejak kapan gue suka dan bisa berenang? Ayu yang mana, kali, yang lu maksud?"
"Eh, bukan, yah?"
"UKM Paduan suara, kali. Itu juga tiga minggu setelah kita wisuda. Kalau nggak salah, lu abis selesaikan urus legalisir ijazah."
"Hahaha, tajam yah ingatan lu. Sampai sedetail itu. Gue salut deh sama lu, Yu."
"Biasa aja, kali. Betewe, gue udah lama nggak denger suara emas lu."
"Apaan, sih? Ada juga lu yang sering dipuji Coach Lauren. Masih ingat dia nggak? Kali ini gue nggak salah ingat, kan?"
Ayu tertawa. "Iya, kuat, Coach Lauren. Gimana kabarnya dia sekarang?"
"Kata Vanka, dia baru saja meninggal. Sebelum Natal kemarin."
"Ya ampun,"
Sukro meminum jus jeruk. "Oke, ini deal, yah? Pembelian sepuluh unit Mitsubishi New Colt L300?"
Ayu mengangguk dan meminum jus melon.
"Pembayarannya berangsur dengan DP sepuluh persen dari harga awal Mitsubishi New Colt L300? Mau bayar kapan?"
"Paling lambat lusa. Besok gue kabari ke supervisor gue dulu."
"Oke, oke. Ini kartu nama gue." ujar Sukro menyerahkan kartu namanya. Ternyata Sukro ini bekerja sebagai seorang pedagang mobil. Belum lama ditekuni. Kurang lebih satu tahun lebih beberapa bulan.
Ayu menerima kartu nama tersebut. Ia lalu menyimpan kartu nama tersebut di dalam dompet.