"Bangke lu!" semprot Bang Raja tertawa terbahak-bahak. Sebatang rokok habis. Ia lalu membakar rokok lagi.
Iyus tertawa terbahak-bahak. Ia lalu membakar sebatang rokok lagi.
"Yang jelas, lu nggak bakal lihat ada gue lagi di warnet ini." ujar Bang Raja yang membantu Iyus untuk membakar rokok.
Sebetulnya Iyus bukan seorang perokok. Iyus merokok juga karena sekadar ikut-ikutan. Bermula dari keterlambatan Iyus datang ke sekolah, lalu mampir ke warnet, dan berjumpa dengan setan yang akhirnya menyulap bibir polos Iyus menjadi bibir Iyus yang seorang perokok. Setan itu sekarang duduk di dekat Iyus.
Iyus tersenyum. Melihat Bang Raja menyalakan rokok untuk dirinya, ia teringat masa lalu. Saat itu ia masih kelas sebelas.
"WOY!" sembur Bang Raja yang membangunkan Iyus dari lamunan laki-laki itu dari masa lalunya. Bang Raja iseng saja menyorongkan rokok itu ke mulut Iyus. "Ngelamunin apaan lu?"
Iyus menggelengkan kepala dan mengisap rokok. Awalnya ia agak terbatuk-batuk. Siapa pun pasti akan terbatuk-batuk saat ke arah mulutnya langsung dimasuki rokok yang sudah dibakar.
Bang Raja tertawa. "Ya, maaf, deh, Kawan. Lagian, lu ada-ada aja. Udah berapa lama sih lu ngerokok? Masih aja nggak bisa nyalain rokok sendiri."
Iyus terkekeh-kekeh. "Mendadak gue keinget tadi, Bang, sama waktu itu. Kan, gue awalnya bukan perokok, Bang."
Bang Raja tertawa terbahak-bahak dan mengembuskan asap ke arah langit. "Jadi lu lamunin kejadian waktu itu, Yus?"
Iyus mengangguk.
"Yang kata gue lagi asyik ngerokok sebentar t'rus lu samperin gue karena mau bayar billing warnet?"
"He'eh, Bang. Lu masih inget?"
"Gimana mau lupa, Yus. Lagian juga, itu baru sekitar satu setengah tahun yang lalu. Dan, itu, yah sama kayak lu, membekas di kepala gue juga. Lu bikin gue jadi kayak setan aja. Bisa-bisanya gue ngebujuk anak orang buat coba hal yang seharusnya jangan dia lakuin. Mana boleh, Yus, anak sekolah ngerokok."
Iyus ikut tertawa bersama Bang Raja. Diisapnya rokok itu, dan asapnya diembuskan pelan-pelan.
Bang Raja memukul lengan Iyus. Ia tertawa lagi. "Asal jangan sering lu ngerokok, Yus. Untungnya anak SMA itu nggak ikut bertanya kayak lu juga."