Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #84

Iyus Teringat Mantan

Kau gadisku yang cantik

Coba lihat aku di sini

Di sini ada aku yang cinta padamu

Kau gadisku yang manis

Coba lihat aku di sini

Di sini ada aku yang sayang padamu

Di saat Iyus sedang menikmati suatu kesenangan tersendiri karena permainan digital bernama God of War, tiba-tiba saja terdengar lantunan sebuah lagu. Lagunya itu dulu sering ia putar setiap jam istirahat sekolah. Tak peduli ia sering dicap alay, ia tetap saja mendengarkan lagu yang dipopulerkan oleh Teh Es Goceng.

Sejenak Iyus tertegun. Lagu itu sukses mengingatkan dia dengan seseorang yang sebetulnya tak terlalu ia ingin ingat lagi. Saking tak terlalu mengingatnya, Iyus sudah lama sekali tak mengejar-ngejarnya. Ia sadar diri. Itu namanya kesia-siaan, mengejar seseorang yang sudah memiliki pasangan. Apalagi tak sekadar berpacaran. Sudah menikah pula.

"Sudah menikah, yah?" desis Iyus yang kedua matanya masih saja mengarah ke layar monitor.

Apakah semua orang yang hobi bermain permainan digital seperti Iyus? Raganya sedang berada di satu titik, tapi pikirannya mengembara entah ke mana. Itulah yang terjadi dengan Iyus sekarang ini. Kali ini pikiran Iyus sedang mengembara ke hati seorang perempuan yang tidak seharusnya diingat lagi. Sementara pandangan mata Iyus tertuju ke grafik Warcraft. Bahkan sederetan visual akan mantan itu sama sekali tidak mendistraksi jalan kerja otak Iyus. Sama sekali tak ada yang bisa menghancurkan kastil yang Iyus bangun di God of War.

"Kayaknya sih belum, yah?" Iyus bertanya sendiri, malah dijawab sendiri. Dalam otaknya, ia coba mengingat perempuan bernama Becky. Becky adalah mantan gebetan Iyus. Sebut saja gebetan. Sebab, antara Iyus dan Becky belum berpacaran. Bahkan hingga detik ini Becky belum mendapatkan pengakuan cinta dari Iyus. Iyus acap terlihat aneh di dekat perempuan, khususnya perempuan yang ia sangat sukai. Iyus lalu terkenang salah satu momen bersama Becky.

***

"Buruan, pegang nih tangan gue!" seru Becky yang wajahnya bercampur antara kasihan dan ejekan. Mungkin di mata Becky, payah sekali laki-laki seperti Iyus ini. Baru mendaki seperti ini, sudah oleng dan sangat kepayahan.

"Heh," Iyus sigap menangkap tangan Becky. Rasanya hangat sekali, genggaman tangan perempuan yang sekarang memegang topi yang menurut Iyus lucu tersebut. Jika dikenakan, topi itu membuat wajah penggunanya tertutupi. "Thank you, Becky."

Lihat selengkapnya