Ternyata tak sia-sia Iyus memberanikan diri untuk memulai pendekatan ke Becky, gebetannya (sejak masih sekolah dasar).
"Halo, selamat sore, ini Becky yang dulu SMP di Theresa? Yang mobil papanya itu Kijang warna hijau tua?"
Begitulah yang Iyus tulis di awal pendekatan. Sungguh bukan sebuah pendekatan yang romantis apalagi jika dibandingkan dengan drama-drama Korea. Jauh sekali perbedaannya. Bak langit dan bumi.
Selanjutnya, Iyus mengirimkan pesan ke akun Facebook Becky.
"Pagi, Becky. Eh, lagi di Perancis, yah? Di Perancis, pagi atau malam? Hehe."
Entah apa yang sudah merasuki Iyus. Sok kenal sekali. Baru kali pertama bisa berkomunikasi lagi dengan cinta (monyet) pertamanya, sudah mengirimkan huruf P sebanyak-banyaknya. Tak sopan sekali pula. Macam Messenger Facebook itu BlackBerry Messenger saja. Yang ternyata usaha Iyus tidak sia-sia.
Balas Becky, "Siapa sih? Sok kenal banget. Nggak usah ganggu-ganggu kenapa? Maksudnya apa kirim P banyak-banyak?"
Jika dibaca dengan perasaan, terdengar suara Becky sedang mengomel-ngomel. Muncul wajah Becky yang sewot di kepala Iyus. Seketika itu Iyus merinding. Tak tebersit lagi keinginan untuk meneruskan pendekatannya. Bodoh amat jika tidak dikonfirmasi pertemanan Facebook dari dirinya. Bagi Iyus, sudah dibalas dengan intonasi mengomel, rasanya Iyus sudah bahagia sekali. Karena sesungguhnya mereka yang sedang jatuh cinta, memang selalu seperti itu. Obyek jatuh cintanya merespon saja, itu sudah senang sekali. Belum lagi, jika pendekatannya diterima. Rasa senangnya berlipat-lipat.
Begitulah Iyus yang langsung lesu. Langsung log out dan memutuskan untuk tidur lebih dulu. Padahal masih jam setengah sembilan malam. Iyus, kan, biasanya tidur di atas jam sepuluh malam jika tidak menjaga warnet. Untuk hari ini, shift-nya dipegang oleh Wawan.
Iyus tidur malam ini cukup nyenyak. Tidak bermimpi apalagi mimpi buruk. Tak terasa tujuh jam sudah terlewati. Konon, saat kita tidur selama tujuh-delapan jam di malam hari, tubuh sungguh melakukan proses detoksifikasi secara sempurna. Begitu bangun, ternyata jam masih menunjukkan pukul empat pagi. Perut Iyus mendadak mulas. Ia segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi. Mungkin karena sudah menjadi kebiasaan, ponselnya dibawa ke dalam kamar mandi. Sambil buang air besar, sambil membuka akun Facebook miliknya. Eh, ternyata ada pesan masuk. Iyus segera cek lebih lanjut. Dari Becky.
Sembari ngeden, Iyus tersenyum lebar dan akhirnya tertawa terbahak-bahak. Pintu kamar mandi mendadak diketuk.
"Kamu nggak apa-apa, Yus?" tanya mamanya dari balik pintu kamar mandi.