Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #100

[SPESIAL BAB KE-100] Semoga Bang Raja Mau Membeli Tamiya

Ibunya mendadak menelepon. Iyus gelagapan. Ia harus menjawab apa?

"Halo, Iyus, kamu sudah ke kampusnya?"

Iyus agak lama menjawab. Ia menarik nafas dulu sebelum menjawab dengan sebisa mungkin tidak terdengar gugup. Jawab Iyus, "Sudah, Ma, aku sudah beli."

"Oh, baguslah. Sekarang kamu di mana?"

"Di mal. Lagi makan siang dulu. Lapar."

"Oh, ya udah, udah."

Untuk kali pertama Iyus membohongi ibu kandungnya. Andai saja ia bisa mengendalikan hasratnya. Nanti, ke depannya, bagaimana? Pasti kelak ibunya akan bertanya kapan waktu penyelenggaraan tes masuknya?

Iyus kembali panik dan memesan segelas teh untuk menghilangkan kegelisahannya. Ia pandangi sekali lagi Audrey yang sudah terakit dengan sempurna. Memang akhirnya Iyus berhasil merakit tanpa bantuan siapa pun. Tanpa melihat video tutorial YouTube. Seharusnya Iyus bangga dengan pencapaiannya tersebut. Sayangnya, Iyus malah gelisah sendiri. Semuanya karena ibu kandungnya yang mendadak menelepon. Pikiran Iyus langsung berantakan.

Audrey itu dipegang lagi. Dielus-elus setiap permukaannya. Diangkat sebentar dan melihat ke bagian bawah tamiya. Sempat pula ia menyalakan tamiya tersebut, lalu dimatikan.

Iyus menggaruk-garuk rambut dan berkata kepada tamiya seolah-olah tamiya itu bisa berbicara, "Kalau ditanyain nyokap, gimana? Duit buat beli formulir kepake buat beli tamiya. Mana bulan depan tes masuknya. Bulan depan, bisa berabe kalau nyokap tahu gue nggak jadi beli formulir. Ini kalau dijual, ada yang mau nggak? Laku berapa?"

Sekonyong-konyong ada yang menelepon. Iyus langsung melihat layar ponsel. Ternyata Bang Raja yang menelepon. Sempat muncul pemikiran apakah sebaiknya dijual ke teman Batak-nya tersebut?

Iyus segera menerima panggilan telepon. "Iya, Bang, ada apa?"

"Gimana kabar lu, Yus? Lama tak kudengar kabarmu di sana?" Lalu terdekat suara Bang Raja yang terkekeh-kekeh.

Iyus ikut terkekeh-kekeh. "Baik, Bang, baik. Abang sendiri gimana? Lapo-nya laris, Bang?"

"Puji Tuhan, lapo milik gue laris manis tanjung kimpul. Eh, gue dengar dari Koh Hendrik, lu ada rencana mau kuliah lagi tahun ini."

Lihat selengkapnya