Bang Raja dan adik sepupunya, Kevin terkekeh-kekeh menyaksikan kelakuan Iyus di lapo. Belum minum tuak, sudah melamun sekaligus mengigau. Iyus segera tersadar setelah mendengar suara tertawa kecil Bang Raja dan Kevin tersebut.
"Apaan, sih?" tanya Iyus yang cukup tersinggung. Iyus meminum teh tawarnya.
"Yang lu minum itu teh. Tapi kelakuan lu, Yus," kata Bang Raja nyengir. "Macam orang abis minum tuak satu gelas besar."
"Lamunin apaan, Bro?" timpal Kevin masih nyengir.
Iyus tertawa dan meminum teh itu lagi. Ia malah mengakui bahwa dirinya teringat momen-momen indah bersama Becky, teman masa kecil, cinta pertama, sekaligus gebetan (yang hampir abadi).
"Ya, udahlah. Gue tetap senang lu udah berkembang lumayan pesat. Mulai berani ambil kesempatan kuliah, coba hal baru, sama," Bang Raja lalu batuk. "akhirnya, Iyus bisa naksir cewek juga."
"Apaan, sih?" tukas Iyus tersinggung yang lalu mengalihkan perhatian ke arah Audrey, mobil Mini 4WD tersebut. "Nggak jelas lu pada!"
Bang Raja tertawa terbahak.
Kevin ikut tertawa.
"Hufftt!" Hanya itu reaksi Iyus.
"Cie, Iyus sudah mengenal cinta. Yang sedang kasmaran." Bang Raja langsung bersiul-siul.
"Terserah!" Hanya itu respon Iyus.
"Oke, oke, kita sudahi merundungi Iyus." ucap Bang Raja nyengir.
"Merundungi apaan, Bang?" tanya Kevin mengernyitkan dahi.
"Nge-bully." jawab Bang Raja sambil mencolek tangan Iyus. "Oh iya, lu ke sini, ada apa?
Iyus yang sekarang terkekeh-kekeh sambil pipinya memerah. "Eee, gini, Bang,"
"Ngomongin aja. Nggak usah kaku-kaku sama gue. Kita udah temenan cukup lama." desak Bang Raja dengan geregetan.
"Soal tamiya itu," Iyus menunjukkan Audrey ke arah Bang Raja.