Dua orang teman lama sedang duduk di atas bangku plastik berwarna cyan. Mereka berdua sedang asyik makan nasi uduk sembari mengenang masa SMA mereka yang baru berakhir tahun lalu. Belum lama sebetulnya mereka melepaskan seragam SMK mereka.
Yah, Iyus sebetulnya murid SMK, bukan SMA. Sekolah menengah kejuruan, dan bukannya sekolah menengah atas. Jika para pembaca "Tak Sambat" ingat kembali bab-bab awal, pasti tahu. Setiap petunjuk di belakang sana mengarah kepada fakta Iyus Kurniawan merupakan seorang murid sekolah menengah kejuruan alias SMK--yang hobi telat datang ke sekolah.
Banyak yang dibicarakan oleh Iyus dan Elia. Mulai dari Elia yang bertanya mengenai naskah buku yang sedang Iyus berencana untuk menerbitkannya menjadi sebuah buku. Elia pun iseng menanyakan tentang perempuan berambut panjang, yang bernama Becky tersebut. Iyus lalu menjawab Becky selama ini tinggal di Prancis dan harus menjalani hubungan long distance relationship. Ada pula Iyus yang aktif bertanya mengenai dunia mahasiswa. Pun, saat-saat mereka berdua masih bersekolah juga masuk ke dalam obrolan Iyus dan Elia.
Hampir saja Elia tersedak. Dengan tergesa-gesa laki-laki berkacamata itu minum kopi luwak yang tadi dipesannya. Setelah tawanya selesai, ia berkata, "Gokil sih waktu itu."
Iyus terkekeh-kekeh, lalu ikut minum minuman yang sudah dipesan.
"Udah lama, yah, Bro, nggak ngobrol-ngobrol kayak begini." ucap Elia setelah sepiring nasi uduk selesai ditandaskan. "Terakhir kita ngobrol begini waktu bulan Juni kemarin. Waktu mau cap tiga jari buat ijazah. Yang sembari nunggu wakepsek datang, lu ngehibur kita pakai lagu-lagu JK Group. Gara-gara lu, gue jadi kecanduan lagu-lagu JK Group. Sampai hobi dengerin di tempat kerja sama kuliah gue."
Iyus tertawa terbahak-bahak. Untungnya, ia pun sudah selesai menandaskan nasi uduk yang lebih pedas daripada nasi uduk-nya Elia.
Elia agak menatap lama Iyus.
Iyus ganti menatap Elia. Lalu ia terkekeh-kekeh.
Elia pun sama.
Jangan berpikiran negatif terlebih dahulu. Hanya sedang memaparkan dua orang teman SMK yang akhirnya berjumpa lagi setelah sekian lama terpisahkan karena perbedaan jalan setelah lulus SMK.
Elia bangkit dari bangku biru. Ia mengeluarkan dompet dari dalam tas kerjanya.
Iyus segera berdiri dan tergesa-gesa mengeluarkan uang dari dompetnya. Ujarnya agak panik, "Eh, gue aja yang bayar. Kan, tadi gue udah bilang, gue yang bayarin."
"Udah, Bro, nggak usah." kata Elia yang coba menahan Iyus dari usaha mentraktir dirinya. "Bayar pete-pete aja. Kita bayar sendiri-sendiri, Bro. Cukuplah itu lu bayarin gue billing gue tadi. Ini, Mak, duitnya."