"Hasil medical check-up Mama kamu. Tadi pagi Papa sama Mama kamu ke rumah sakit buat medical check-up lagi,"
"Glek!"
"Mama minta maaf, yah, Yus. Selama ini Mama nggak jujur ke kamu, Iyus."
"Mama kamu terserang kanker payudara, Yus. Sudah stadium dua. Rencananya mau operasi pengangkatan payudara minggu depan, biar sel-sel kankernya tidak menyebar ke mana-mana."
Masih jam setengah sembilan malam. Iyus bahkan sudah berada di dalam kamar. Tadi, saat makan malam bersama keluarga, suasananya cukup kikuk. Tawa masih ada. Masih bisa saling mengumbar senyuman satu sama lain. Namun, dengan datangnya amplop dari sebuah rumah sakit swasta yang cukup elit, tawa dan senyuman tadi itu sungguh berbeda dengan tawa dan senyuman di hari-hari sebelumnya.
Ada yang hilang, entah hilang ke mana. Terdengar suara tawa, tapi tak seberisik tawa-tawa sebelumnya. Bisingnya tawa yang sebelumnya justru jauh lebih disukai Iyus. Yang Iyus rasakan pula, tawa dan senyuman yang berada di meja makan tadi hanya sebatas formalitas. Atau, mungkin semata-mata untuk membalut suatu luka yang baru saja terjadi. Candaan ayahnya pun terasa alakadarnya.
Selebaran dari rumah sakit tidak dipegang oleh Iyus. Namun ia masih ingat kurang lebih apa isinya. Secara garis besar, yang ia tahu, lewat surat itu, diberitahukan bahwa ibunya mengidap kanker payudara stadium dua. Ingatan itu membuat Iyus hilang konsentrasi. Yang awalnya ia berniat untuk belajar persiapan tes masuk perguruan tinggi, terpaksa urung dilakukan. Ia sekonyong-konyong menggeleng-gelengkan kepala. Diremas-remas kecil salah satu halaman yang berada di dalam buku tersebut. Kacau sudah hitung-hitungannya.
Iyus lalu menutup buku tes masuk perguruan tinggi tersebut. Ia menutup kedua mata. Coba ia menahan agar air mata jangan sampai turun. Sayup-sayup ia mendengar apa yang terjadi di luar kamarnya. Ruang tengah tak jauh dari kamar Iyus. Sepertinya orangtuanya belum tidur. Televisi di ruang tengah sedang memutar sebuah acara talkshow yang dipandu oleh komedian favorit Iyus. Bintang tamunya adalah JK Group. Terdengar member-member JK Group sedang menyanyikan salah satu lagu mereka.
Karena jarak antara kamar Iyus dan ruang tengah yang cukup dekat, tak heran Iyus bisa mendengar percakapan antara ayah dan ibunya.
"Banyak sekali, Ma, ini yang bernyanyi,"
"JK Group namanya, Pa. Kesukaannya Iyus ini, Pa."
"Iyus suka yang seperti ini?"
"Lagian, memang yang Mama lihat, JK Group ini memang bagus suaranya. Member-member-nya cantik-cantik. Menarinya juga bagus-bagus."
"Zaman kita pacaran dulu, ini disebutnya paduan suara. Dan, tidak tampil di talkshow-talkshow model begini."