Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #122

Di Ambang Kata Putus

Helen tertawa. Di saat hendak menjawab, teman-temannya memanggilnya dan si laki-laki. Ujarnya, "Yah, udah, yah, aku balik pemotretan dulu. Nggak nyangka, deh, bisa ketemu temannya Brian di sini. Bilangin, jangan segitu ngidol-nya. Kalau dia mau balikan, aku mau, kok. Masih sayang sama dia juga."

Lalu Helen meninggalkan Iyus dengan perasaan anehnya. Iyus terlihat jengah mendapatkan perlakuan seperti ini. Siapalah si Helen itu, tiba-tiba main suruh Iyus untuk menjadi pembawa pesan dirinya. Makin kacau saja suasana hati Iyus sekarang ini. Yang makin kacau lagi, saat Arik menelepon Iyus.

"Pasti soal Kak Stella," desah Iyus dongkol.

Iyus menarik nafas sebelum benar-benar mengangkat panggilan telepon dari Arik, seseorang yang sebetulnya menjadi tokoh utama di "Tak Sambat". Ia hanya bergeming dengan otaknya mendadak teringat akan obrolan dirinya dengan kakak sepupu jauhnya yang seorang artis.

"Eh, sama minta tolong dong ke kamu, Yus."

"Minta tolong apaan, Kak?"

"Sama kayak yang dulu, sih. Ini soal si Arik."

"Bang Arik kenapa lagi, Kak?"

"Begini, Yus, bla-bla-bla..."

"Wah, parah tuh, Bang Arik. Diam-diam menghanyutkan juga. Aku kira nggak akan pernah selingkuhin Kak Stella."

"Makanya, Yus, Kakak minta tolong awasi gerak-geriknya si Arik. Lihatin terus setiap akun social media-nya. Nanti cerita ke Kakak lewat e-mail."

"Ya, udah, ntar kupantau terus Bang Arik, deh, Kak, uhuk, uhuk."

"Kamu lagi ngerokok?"

"Hehehe."

"Si Tante tahu kamu suka ngerokok ternyata?"

"Yah, aku ngerokok itu, seringnya tanpa sepengetahuan Mama sama Papa, Kak. Tapi Papa pernah mergokin aku ngerokok, eh, dia malah nyuruh aku beli rokok yang dia sukai. Hahaha. "

Lihat selengkapnya