Schadenfreude.
Tahu nggak makna bahasa Jerman ini?
Artinya kita bersukacita atas penderitaan seseorang. Semisal kita nggak suka dengan seseorang yang sedang begitu dipuji dan diagungkan oleh banyak orang. Nah, suatu hari orang itu tertangkap karena tuduhsn menggunakan narkoba dan dipenjara.
Lalu kita berkata, “Hah! Apa saya bilang?! Orang nggak bener tuh!"
Kurang lebih seperti itulah schadenfreude. Situasi di mana kita menikmati penangkapan orang tersebut. Sebuah sukacita yang tidak tepat.
T'rus, boleh nggak punya perasaan macam itu? Di Alkitab, dilarang atau nggak?
Coba simak, deh, dua ayat ini. Yang satu dari Yesaya 53:4. Satunya lagi, dari Amsal 24:17-18.
'Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.'
'Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya Tuhan tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.'
Jadi, alangkah baiknya kita untuk tidak bersukacita terhadap penderitaan orang lain. Apalagi jika sukacita itu timbul karena kebencian ke seseorang yang sedang naik daun.
***
Selebaran itu dilihat lagi. Iyus masih mendumel. Bibirnya komat-kamit seperti seorang dukun sedang membaca mantra. Iyus masih kesal karena tadi ditelepon oleh temannya sesama penggemar JK Group. Hanya karena baru berpacaran kembali dengan Helen, Brian sudah menelepon Iyus. Memangnya Brian pikir Iyus itu orang macam apa? Tong sampah apa? Yang isinya hal-hal pelampiasan isi otak Brian?
Yang masih sambil menggerutu, Iyus memandangi selebaran tersebut. Rohani sekali isi selebaran tersebut. Ah, pasti orangnya jago berbahasa Jerman. Kata schadenfreude itu terdengar seperti sebuah bahasa Jerman. Dulu ada teman SMA Iyus yang hobi mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jerman. Seperti seorang wibu, temannya itu--yang bernama Elia--main ceplas-ceplos berbicara dengan bahasa Jerman. Macam orang-orang sekitar Elia bisa bahasa Jerman saja. Yang Iyus ingat, Elia pernah menyebutkan kata freude.
***
"Ich sehr freude," ucap Elia nyengir lebar. Di salah satu tangan, ia memegang buku yang berjudul "Tips Menghadapi Ausbildung di Jerman".