"Sebetulnya gue satu gereja sama Cindy. Tapi, sayangnya gue nggak benar-benar akrab sama dia. Gue malah baru sadar satu gereja sama dia itu sekitar dua minggu yang lalu."
"Terus, ngapain, Bambang, lu cerita-cerita ke gue? Gue aja bingung cara nolongin lu kayak gimana. Pakai segala cerita lu bilang dia satu gereja sama lu."
Iyus menghela nafas. Diminumnya sekali lagi, es teh manis itu.
Sementara itu, Elia langsung berdiri untuk menghampiri pelayan restoran. Pelayan restoran segera mendekati meja Elia, Iyus, dan Cindy. Elia tanpa pikir panjang menyebutkan pesanannya.
"Bakmi satu," ujar Elia. "Cindy, kamu mau pesan apa?"
Mendadak perut Iyus mulas. Ternyata bukan hanya gaya bicara Wawan yang suka mendadak berubah menjadi seperti seorang pujangga di masa lampau. Perutnya bisa sakit saat menyaksikan adegan di hadapannya berubah menjadi adegan-adegan ala FTV yang sering ia tonton di kala senggang. Eh, selama ini, kan, waktu senggang Iyus cukup banyak.
Iyus menggelengkan kepala penuh keheranan. Ia menyadari adanya sesuatu yang ganjil. Elia ini diceritakan sedang dikejar-kejar para penggemar dan staff JK Group. Elia juga mengaku satu gereja dengan Cindy Montolulu. Sekarang ini kenapa Elia bertingkah seperti pacarnya Cindy Montolulu?
Ah, rasa-rasanya Iyus keberatan temannya bisa berpacaran dengan Cindy Montolulu, generasi ketiga JK Group. Bagaimana ceritanya Elia yang pemalu dan anak rumahan bisa mengenal dan mengobrol cukup mesra dengan Cindy Montolulu. Iyus pun sebetulnya mau. Sejak mengenal JK Group di 2013, Iyus berharap bisa memacari salah seorang member. Sudah ada incarannya sejak tahun lalu. Itu seperti Grace. Iyus naksir berat dengan member yang satu generasi dengan Cindy Montolulu tersebut.
"Kwetiau Kambing satu," kata Cindy Montolulu sambil membaca isi menu.
"Ada apa sama Kwetiau Kambing?" tanya Elia yang melirik ke arah menu yang sedang dibaca oleh Cindy Montolulu.
"Ini," tunjuk Cindy Montolulu ke arah gambar Kwetiau Kambing.
"Eh, Mas," sahut Elia menoleh ke arah si pelayan yang mulai mengenali siapakah perempuan yang sedang dilayaninya. "Saya ganti, deh. Nggak jadi bakmi-nya. Saya pesan sama kayak teman saya ini. Eh, Mas, Mas, ada apa? Lihatnya biasa saja."
Laki-laki pelayan itu beringsut lebih dekat. Kepalanya ditelengkan ke arah Cindy Montolulu. Si pelayan bertanya dengan dahi berkerut, "Kamu member JK Group, kan?"
Entah mengapa Elia yang panik dan berkata, "Sssttt... jangan bilang-bilang, Mas. Tolong rahasiakan pertemuan kita bertiga ini."
"Santai, Mas," ujar si pelayan cekikikan. "Mulut saya nggak bocor, Mas. Paling saya cuma minta foto bareng aja. Mbak, yang namanya Cindy Montolulu, yah? Boleh foto bareng?"