Seperti yang sudah pernah diberitahukan sebelumnya, Cindy Montolulu merupakan member JK Group generasi ketiga. Gadis berdarah Menado ini segenerasi dengan Michi, Grace, Nasheela, Sovia, serta Bonita. Ia mengikuti audisi JK Group generasi ketiga yang sudah dimulai di bulan Januari 2014 yang lalu. Langsung lolos, lalu terus melaju hingga tahapan berikutnya. Hingga Cindy Montolulu dinyatakan sebagai bagian dari JK Group. Tak jauh berbeda dengan gadis-gadis lainnya yang lolos seleksi yang ditayangkan oleh stasiun televisi CTR, Cindy dimasukkan pula ke tim trainee sampai Tim G dibentuk.
Di bulan Juni 2014, jelang turnamen sepak bola internasional yang diselenggarakan di Brasil, status Cindy Montolulu berubah drastis. Makin banyak orang yang mengenal seorang Cindy Montolulu. Sekarang, setiap perempuan itu berjalan-jalan di mal, ada saja yang mengenalnya. Tak sedikit mereka yang bertemu dengan Cindy Montolulu, pasti akan mengambil gambar perempuan itu diam-diam.
Diterimanya Cindy Montolulu sebagai member JK Group, itu terjadi satu bulan sebelum kelulusan SMP. Saat Cindy mengambil formulir audisi dan mendaftarkan diri, ia memang seorang pelajar kelas 9 SMP. Ditengah-tengah kesibukannya belajar untuk ujian nasional tingkat SMP, masih sempatnya ia berlatih menari dan menyanyi dalam persiapan seleksi menjadi member JK Group. Kegigihan yang luar biasa. Usaha keras yang akhirnya berbuah menjadi hasil spektakuler. Diterima sebagai member, lulus ujian nasional. Bahkan, ia masih sempat mencari SMA sebagai tempat dirinya melanjutkan pendidikan.
Akan tetapi, ada yang bilang, hidup itu terkadang seperti sebuah roda. Ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Di saat masih merasakan euforia yang luar biasa, Cindy mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang bahkan ia rahasiakan dari keluarganya. Salah satu kejadian aneh itu adalah mimpi. Berada di alam mimpi. Begitu masuk tanggal 28 Juni yang kebetulan bertepatan di hari pertama puasa, Cindy mulai bermimpi berjumpa dengan seorang laki-laki. Laki-laki itu mengenakan kacamata dan teramat menyukai warna hijau.
Cindy mengambil posisi duduk di atas tempat tidur. Ia lalu coba mengingat pertemuannya dengan dua laki-laki yang sebetulnya penggemar JK Group. Fokusnya adalah laki-laki bernama Iyus Kurniawan. Oh, tidak, melihat potret Iyus di dalam ponselnya saja, itu sudah membuat jantung Cindy berdebar-debar. Apakah mungkin Iyus sebenarnya perwujudan secara nyata dari laki-laki yang Cindy lihat di dalam mimpi?
Cindy Montolulu coba mengingat beberapa persamaan yang ia dapatkan.
"Jadi, begini, Yus. Si Cindy ini sering mimpi yang aneh-aneh kalau malam. Dia suka mimpi ketemu cowok kacamata yang beberapa kali cium bibirnya. Sampai sekarang malah. Itulah alasan utama di balik sikap Cindy yang mencurigakan. Tweet-tweet anehnya dia, karena itu penyebabnya."
"Gue pakai kacamata."
"Katanya si Cindy, cowok dalam mimpinya itu suka banget sama warna hijau. Dia juga suka pakai kaus warna merah."
"Gue sekarang pakai kaus warna merah. T'rus, hijau itu warna kesukaan gue."
Pertemuan pertama dengan Iyus yang cukup berkesan untuk seorang Cindy Montolulu. Padahal ia belum pernah menceritakan sebelumnya ke Iyus. Namun, anehnya, laki-laki itu sudah menunjukkan tiga ciri-ciri laki-laki dalam mimpinya. Itu adalah berkacamata, senang dengan warna hijau, dan cenderung mengenakan kaus berwarna merah. Ia yakin Elia itu jujur, walau belum pernah bertemu sebelumnya. Memang Elia belum pernah bercerita tentang ciri-ciri laki-laki dalam mimpi sebelum benar-benar bertemu dengan Iyus. Reaksi Elia pun sangat meyakinkan saat Iyus ceplas-ceplos begitu. Tak terlihat direkayasa.
Selanjutnya Cindy coba mengingat pertemuan kedua. Sebelum terjadi pertemuan kedua, ia memastikan terlebih dahulu bahwa Elia sungguh tidak melakukan kecurangan apa pun. Saat itu, Elia berkata bahwa ia memang belum pernah menceritakan apa-apa perihal laki-laki dalam mimpi kepada Iyus sebelum terjadi pertemuan.