Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #147

Situasinya Canggung

Di dalam mal fX Sudirman, tak jauh dari Pusat ATM dan toilet lantai f1, telah terjadi adegan ala FTV yang sering diputar di CTR setiap jam satu siang. Mereka berempat berdiri hadap-hadapan. Masing-masing saling menatap masing-masing. Yang kurang itu memang kamera. Kurang zoom in dan zoom out saja.

Seorang bocah yang mungkin masih kelas 4 SD, menghampiri mereka berempat. Ia cengar-cengir berkata, "Lagi ada syuting FTV, yah, Bang?"

Iyus yang tersadar kali pertama. Dengan rona wajah merah seperti warna merahnya apel, ia merespon kata-kata si bocah, "Apaan sih, Tong? Nggak ada syuting-syutingan. Udah, ah, gue mau balik dulu. Tadi ditelepon sama nyokap gue."

Begitu Iyus mau melangkahkan kaki untuk melipir sejauh-jauhnya dari si penggemar berkaus dengan nama punggung Tania JK Group langsung menarik Iyus dan berujar, "Mau ke mana? Urusan lu belum selesai, Bang. Ditungguin di f4 sama yang lain."

Arik tertawa terbahak-bahak dan hanya bisa melambaikan tangan untuk sekadar mengejek Iyus. "Hahaha... dadah, Iyus. Silahkan teleconference karo fans-fans-nya tersayang."

Ayu terbengong-bengong. Karena ia masih berusaha mencerna situasi yang sedang dihadapinya. Juga, ia agak kurang menyenangi dengan pengakuan Iyus barusan. Apa maksudnya itu adalah acara gelar wicara BlackWhite Derry Chou yang ia tonton beberapa minggu lalu? Lantas, benarkah Iyus itu sepupunya Stella, pacarnya Arik?

"Nopo, Yu?" tanya Arik yang kini menertawakan Ayu. "Bengong wae. Kesambet setan kamu ntar. Ono demit pun kelayapan siang-siang. Ojo mikir demit mung kelayapan malam-malam."

Itulah Arik dengan setiap personanya. Meskipun hubungan percintaan Ayu dengan Arik sudah lama kandas, nyatanya Arik tetap saja menarik perhatiannya. Arik hanya berkata seperti itu saja, Ayu sudah semringah. Macam Arik sedang memberikan gombalan maut saja.

"Balik maning ke Nanny's?" tanya Arik mengangguk. "Isih ngomongin soal iku, kan?"

Ayu mengangguk. Ia spontan memegang dadanya. Letak di mana jantungnya berada. Andai Arik bisa mendengarnya. Aduh, iramanya ini sangat tidak menyenangkan. Mengganggu ketenangan batinnya sekarang.

Lihat selengkapnya