Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #150

Sebetulnya Laki-laki Dalam Mimpi itu Siapa?

Cindy Montolulu baru saja mandi.

Ada satu dari sekian puluh kebiasaan Cindy Montolulu yang tidak diketahui oleh penggemar JK Group. Umumnya penggemar hanya diberitahukan informasi-informasi yang memang harus diketahui saja. Informasi-informasi seperti tempat lahir, tanggal lahir, makanan kesukaan, minuman kesukaan, hobi, hingga oshimen-nya bersekolah atau berkuliah di mana, itulah informasi-informasi yang harus diketahui. Terkadang agar karya yang ciptakan itu bisa diterima, kita memang harus memberikan informasi-informasi pribadi kita. Tidak harus semuanya kita beritahukan. Hanya beberapa hal dari kehidupan pribadi, sehingga yang beberapa hal itulah yang bisa membuat karya yang kita hasilkan itu makin diterima.

Satu dari sekian informasi yang disembunyikan oleh Cindy Montolulu adalah tentang kebiasaannya saat mandi. Tidak banyak penggemar yang mengetahui--bahkan kabarnya sesama penggemar pun--kebiasaan mandi Cindy Montolulu. Jikalau sedang mandi, ia pasti akan membasahi lantai hingga ubin-ubin di luar kamar mandi. Seperti sekarang ini.

Untungnya Cindy Montolulu sedang berada di dalam rumahnya. Ia bebas untuk mandi yang seperti bagaimana. Jika sedang menjadi member dan tidak sedang berada di rumah sendiri, ia cukup rapi untuk menggunakan topeng. Agak tersiksa, tapi efektif. Ia tahu kebiasaan mandinya itu akan membuat dirinya sendiri menjadi bahan pergunjingan di kalangan member, staf, hingga penggemar. Ia lebih suka dikenal yang baik-baiknya saja.

Setelah selesai berpakaian, Cindy Montolulu sibuk membersihkan ubin-ubin di dekat kamar mandi yang basah. Ia mengelap lantai dengan menggunakan tongkat pel yang berada di dekat kamar mandi. Memang sengaja diletakkan di situ. Itu permintaan dirinya sendiri kepada kedua orangtuanya. Ia tak mau terlalu merepotkan siapa-siapa.

Begitu selesai mengepel, yang pertama dilakukan adalah mengambil ponselnya yang sedang dicas. Ia bawa ponselnya ke atas tempat tidur. Dalam posisi duduk bersila, ia kini berada di atas tempat tidur. Ia iseng membuka foto-foto laki-laki itu lagi. Sama seperti si laki-laki penggemar tersebut, ia merasakan deburan-deburan aneh dalam diri.

Sebelum terpilih menjadi member JK Group, memang Cindy Montolulu tidak memiliki pacar. Jangankan memiliki pacar, ia bahkan belum bisa mengetahui apa ciri-ciri seseorang yang sedang jatuh cinta. Semua teman laki-laki yang dekat dengan dirinya tersebur, ia sama sekali tidak memiliki perasaan khusus apa-apa. Benar-benar murni hanya sebatas teman.

Laki-laki itu bernama Iyus. Yang Cindy Montolulu ingat nama lengkap si laki-laki adalah Iyus Kurniawan. Ia masih ingat laki-laki itu mengaku akan berkuliah di bulan Agustus nanti. Sementara ia sendiri baru tahun depan akan mulai menjadi mahasiswa. Ia ingat pula Iyus pernah bilang pernah memiliki sepupu seorang artis. Namanya Mariana Stella. Orang-orang di dunia hiburan mengenal sepupunya Iyus seperti itu.

Cindy Montolulu masih melihat-lihat foto Iyus lagi. Padahal Mas Herry sudah mewanti-wanti agar setiap hal yang berhubungan dengan Iyus Kurniawan, harus segera dienyahkan. Tetap saja Cindy mengeyel. Foto Iyus yang memang satu-satunya di dalam folder foto Cindy Montolulu. Mungkin karena Cindy perempuan, juga fisik Iyus tak terlalu indah dipandang, Cindy tak terlalu ingat untuk mengambil gambar Iyus. Sebuah keputusan yang cukup disesalkan oleh Cindy.

Dipandanginya foto Iyus yang hanya satu-satunya. Sembari menyentuh dadanya. Berdebar-debar jantung Cindy Montolulu saat memandangi foto Iyus.

"Dia nggak jelek-jelek banget," desis Cindy Montolulu terkekeh. "Keren juga dilihat-lihat, cowok yang namanya Iyus ini."

Sekonyong-konyong Cindy Montolulu teringat pula dengan kejadian saat bertemu kali pertama dengan Iyus. Ada teman Iyus juga. Namanya Elia.

***

"Katanya, si Cindy ini lagi nyari jodohnya siapa, Yus," kata Elia serius sekali. Elia ini macam seorang peramal tarot yang juga mak comblang saja.

Lihat selengkapnya