Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #163

Diminta menjadi Penghubung ke Stella

Sudah habis, apa mereka berdua pesan. Soto mi, nasi rawon, beserta minuman-minumannya. Lagu yang dipasang masih dari JK Group. Sepertinya ini memang ulah Arik.

Iyus bersendawa.

Arik ikut bersendawa.

Iyus memijat-mijat bagian atas hidungnya. Ia lalu melihat-lihat daftar menu milik Sutiawan Soto.

Arik tertawa terbahak-bahak.

Iyus ikut tertawa dan kembali melirik sahabat daringnya tersebut.

"Pesen maning, Yus," kata Arik retoris.

"Yah, udah, deh," ucap Iyus yang menunjuk foto menu es cincau. "Pesan es cincau, satu."

Arik segera memanggil Tomo. Tomo menghampiri dan mencatatkan pesanan Iyus. Tak lupa Arik ikut memesan pula. Arik tadi memesan es dawet.

Iyus memghela nafas. "Nggak nyangka, yah, Bang."

"Piye?" tanya Arik nyengir. Arik sepertinya mengetahui akan dibawa ke mana obrolan kali ini. Bahkan Arik sudah bersiap-siap akan menanyakan Iyus perihal sesuatu hal yang sudah lama ingin dia tanya.

"Begini, Bang," kata Iyus masih menarik nafas panjang. "Dulu-dulu, kan, kita cuma temenan online. Kita bisa jadi sahabat gini gara-gara hobi ngeblog. Yah, nggak?"

Arik mengangguk. "Terus?"

"Gue nggak nyangka aja, loh, Bang," ujar Iyus terkekeh. "Dari yang awalnya cuma teman online, eh, bisa ketemuan juga secara nyata. Nggak nyangka aja, bisa kopdar sama salah seorang teman bloger. Padahal dulu itu, masih nggak sih, Bang, waktu Mbak Meutia yang orang Aceh itu udah atur sedemikian rupa, batal kopdar di Pitu-Welas?"

Arik terkekeh-kekeh, mengangguk-angguk bagaikan seorang DJ. "Iyo, iyo, aku isih inget. Nanging waktu iku batal, seinget aku, ada musibah. Acara kopdarnya diadain di tempat kejadian perkara. Isih inget karo kejadian Tugu Tani, kan?"

Iyus mengangguk.

"Sing cewek-cewek pada wedi," lanjut Arik. " Padahal aku sih, ayok aja. Eh, tiba-tiba pada bilang nggak bisa kopdar dengan alasan ini-itu. Sampeyan juga kan, bilangnya ono urusan keluarga."

Iyus tertawa terbahak-bahak. Saat itu, Iyus tak mengarang-ngarang cerita. Salah satu kakeknya meninggal. Si kakek memang bukan orangtua dari kedua orangtua Iyus, tapi Iyus merasa dekat sekali dengan si kakek yang meninggal dunia saat itu.

"Yus,"

"Apaan, Bang?"

"Stella gimana kabar?"

Lihat selengkapnya