Halo, para pembaca TAK SAMBAT, apa kabar?
Pertama, aku mau mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaannya menjadi pembaca setia TAK SAMBAT. Tak terasa juga TAK SAMBAT ini sudah mencapai bab ke-172. Sementara untuk bab khusus ini, ini adalah bab ke-173.
Wow, sungguh sebuah prestasi tidak, sih?
Aku--selaku penulis novel ini--sama sekali tidak menyangka akan menulis sebuah novel hingga bab ke-172, dan itu selama hampir setahun. Aku malah lupa kapan kali pertama novel ini rilis di Kwikku. Yang aku ingat itu hanya bulan dan tahun. Itu adalah bulan September 2023.
Awalnya novel ini rilis di aplikasi lainnya. Maaf juga, agak sebut merek lain, nih. Aku posting di KBM App di awal Agustus 2023. Tujuan awal aku membuat novel ini hanya sekadar iseng. Bermula dari keinginan aku untuk membuat sebuah cerita serial yang bersumber dari meme-meme yang sering di-posting teman-teman aku di status WhatsApp. Lambat laun, sepertinya keterusan menulis hingga sepuluh bab pertama, dan itu masih di KBM App. Selanjutnya, aku terpikirkan untuk posting sekaligus di Dreame atau Innovel. Sayangnya di dua aplikasi terakhir tersebut, gagal diterima. Hingga akhirnya, aku teringat dengan Kwikku, yang awal aku mengenal aplikasi ini di 2020 yang lalu.
Sebelumnya, di 2020, aku posting serial berjudul MBAKYU STORY. Yang tidak aku selesaikan di tahun itu. Hingga akhirnya, TAK SAMBAT datang ke Kwikku. Yang awalnya hanya sekadar membagikan ulang dari KBM App, berlanjut kepada kondisi 'hanya terbit di Kwikku'. Tak terasa, akhirnya novel ini sudah terbit hingga bab ke -172.
Terima kasih banyak atas komentar-komentarnya. Jujur, jumlah 'like' dan komentarnya itu makin memotivasi aku. Ada juga yang pernah berkomentar, apakah TAK SAMBAT terinspirasi dari kisah nyata. Sebab, kata orang itu, cukup berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa Jawa di novel ini cukup kuat.
Maka, di kesempatan kali ini, aku ingin membeberkan beberapa fakta tentang TAK SAMBAT.