Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #178

Niat Ingin Lupa, Malah Diingatkan

Sudah sampai Iyus di depan Sutiawan Soto. Agak ramai. Beruntungnya masih ada ruang parkir yang tersedia untuk motor bebek Iyus. Iyus melepaskan helm, dan...

Jantung Iyus mendadak berdebar-debar. Saat Iyus sudah agak jauh dari motor bebeknya yang terparkir, ia sepertinya merasakan sesuatu. Sesuatu yang indah, yang ia nanti-nantikan selama ini. Juga, yang ia rindukan.

Langkah Iyus terhenti. Ia sendiri yang menghentikan langkah kakinya. Lebih tepatnya, secara spontan. Ia tertegun melihat sebuah mobil sedan yang terparkir di salah satu ruang parkir. Mobil sedan berwarna merah ini sepertinya dikenal oleh Iyus. Sebuah stiker tertempel di jendela belakang sedan merah tersebut. Seingat Iyus, ini bukannya slogan Tim K dari JK Group. Tertulis, "Kendorin Aja Terus!"

Perlahan-lahan Iyus lebih mendekat ke arah sedan merah tersebut. Tak ada yang menjaga sedan itu juga. Ia melongokkan kepalanya untuk semata-mata melihat kedalaman mobil sedan merah yang agak mencurigakan. Samar-samar mata Iyus menangkap hal-hal yang kelihatannya familier dengan sosok perempuan yang ia rindukan selama beberapa hari ini, yang seharusnya sudah ia buang jauh-jauh perasaan tersebut. Di jok belakang, tergeletak sebuah boneka beruang berbaju kuning. Tulisan di baju beruang itu, "My Chinese Baby".

"Ini mobilnya dia?" tanya Iyus dengan volume suara seperti orang bisik-bisik.

Iyus menduga seperti itu, karena stiker di bagian belakang sedan dan tulisan di baju boneka beruang. Yang terakhir itulah yang membuat Iyus berpikiran seperti itu. Yang tampaknya dugaan Iyus akan menjadi kenyataan. Seorang remaja laki-laki berwajah Oriental menghampiri Iyus.

"Yang namanya Iyus, yah?" tanya si remaja laki-laki tersebut. Si remaja mengajak Iyus berjabat tangan.

Iyus hanya berkata "Iya" dan memenuhi keinginan si remaja laki-laki untuk berjabat tangan.

"Kok bisa kebetulan gitu?"

"Maksudnya?"

"Kak Cindy ada di dalam."

"J-jadi ini beneran mobilnya Cindy Montolulu?"

Si remaja laki-laki terkekeh. "Kenalin, Simon. Adiknya, Cindy Montolulu. Kak Cindy banyak cerita soal lu."

Ada semburat perasaan bahagia dalam diri Iyus, saat diberitahukan seperti itu.

"Eh, tapi nggak apa-apa, nih, kalau kamu masuk ke dalam?"

"Maksudnya?"

Lihat selengkapnya