Dalam sebuah kafe, Ayu mulai mempertanyakan perasaannya untuk Arik atau tidak. Sebetulnya sah-sah saja, jika Ayu ingin terus. Apalagi, kelihatannya ayahnya Arik menyukai ide Arik berpacaran dengan Ayu. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hati Ayu.
Kabar hubungan Arik dan Stella putus adalah penyebabnya. Ayu mengetahui kabar tersebut dari teman-temannya. Sebagian teman-temannya cukup eksis beraktivitas di dunia bisnis hiburan, yang salah satunya itu Giovanna. Yang begitulah lika-liku dunia bisnis hiburan. Saat seorang pelakunya sedang dalam sebuah rumor, maka rumor itu cepat atau lambat akan menyebar.
Stella memang pernah memberitahukan Pahing. Akan tetapi, Pahing sebetulnya belum menyebarkan begitu jauh. Paling Pahing hanya membicarakannya di kalangan internal saja. Ah, mungkin saja rumor itu tersebar, karena bagaimanapun mulut seseorang sulit diatur. Dari mulut ke mulut. Yang tadinya hanya tersiar di kalangan internal dalam Pahing Creative and Management, lalu menyebar hingga seantero Indonesia. Hingga terendus pula oleh media-media infotainment.
Sejauh ini, setiap Ayu mengeceknya ke mesin pencari, belum ada portal mana pun yang membeberkan berita putusnya hubungan tersebut.
Giovanna mengetuk-ngetukkan sendok ke piring.
Ayu menoleh sebentar ke arah Giovanna.
"Belum ada, Neng," ucap Giovanna nyengir. "Beritanya belum ada. Tapi, pasti sebentar lagi, ada aja media infotainment yang nyebar beritanya."
Ayu hanya tersenyum dan mengangguk.
"Jadi, lu masih ragu ngedeketin dia?"
"He'eh, Nya. Gimana pun gue ini cewek, Nya. Nggak mau kelihatan gampangan gitu. Lagian, gue lihat-lihat, dia masih sayang sama doi-nya."
"Tapi, kan, udah putus, Neng. Nggak usah sok melankolis gitu, deh. Deketin aja pelan-pelan. Ikutin maunya dia. Dimulai dari teman curhat. Mula-mula nyaman di omongan, lama-lama turun ke hati. Cerdas dikit kenapa, Neng."
Oh, Giovanna memanggil Ayu 'Neng', karena antara Giovanna dan Ayu sudah bersahabat sejak SMA. Saad keduanya masih SMA, Ayu sering dipanggil Neneng. Itu pun memiliki sejarahnya tersendiri. Ceritanya terjadi saat Giovanna, Ayu, dan beberapa murid perempuan menyelinap ke halaman belakang sekolah demi bisa membeli makanan yang dijual di belakang sekolah mereka. Yang sudah bukan rahasia lagi, makanan yang dijual di kantin sekolah itu kurang lezat. Lebih lezat yang dijual di warung-warung di gerbang belakang sekolah.
Saat itu, di kala sedang menunggu pesanan--sembari mata awas terhadap pergerakan satpam sekolah, Ayu didekati waria yang berprofesi ganda. Waria itu menyerahkan pesanan Ayu dan lainnya sambil berkata dengan suara berat khas laki-laki, "Neng, nggak usah takut gitu sama saya. Saya nggak galak, kok."
Giovanna dan teman-temannya yang memperhatikan ikut tertawa. Termasuk juga satpam sekolah yang memergoki aksi menyelundupkan makanan di luar sekolah ke dalam sekolah. Semenjak saat itu, Ayu dipanggil 'Neneng'.
"Menurut lu gitu, Nya?" tanya Ayu menghela nafas. "Nggak usah gue sangkal perasaan gue buat dia?"
"Lu masih cinta nggak sama dia?" tanya balik Giovanna. "Kalau masih cinta, yah, kejar. Nggak ada hubungannya sama gengsi, Neng. Kalau gue turutin gengsi, nggak punya pacar gue sekarang."