Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #183

Terkenang Masa Lalu menjelang Tengah Malam

Jam di ponsel sudah menunjukkan pukul 23.23. Tentu saja itu terlihat dari layar ponsel. Iyus bukan jenis orang yang senang memasang jam dinding di atas dinding kamarnya. Sejak masih SD, Iyus lebih menyenangi dinding-dinding kamar tidurnya itu terlihat polos. Yang benar-benar berwarna putih polos. Tak ada tempelan apa pun di dinding. Entah itu kalender, jam dinding, poster idola, atau apalah itu. Sebelum memasuki era penggunaan ponsel cerdas seperti terjadi di tahun 2015 ini, barang-barang seperti kalender atau jam, Iyus lebih suka meletakkannya di atas meja belajar. Yang setelah si Iyus mulai mengenal gawai, sekarang apa saja berada di dalam ponsel cerdas miliknya. Iyus sungguh anak yang beruntung, yang seringkali kurang bersyukur. Kedua orangtuanya masih sanggup membelikannya barang-barang yang bisa ia gunakan agar bisa dianggap manusia oleh sesamanya di sekolah, gereja, dan tempat-tempat umum lainnya.

Padahal sudah jam sebelas lebih dua puluh empat menit. Sedikit lagi jam 23.30. Namun Iyus tak kunjung tidur. Ada beberapa hal yang Iyus pikirkan. Salah satunya itu merupakan perihal mantan pacar rahasianya, yang tak semua orang mau percaya bahwa Iyus pernah berpacaran dengan gadis tersebut. Mau berbicara sampai berbusa-busa, tak ada yang mau percaya juga. Pihak JK Group berusaha sekeras mungkin agar tak ada satu pun media yang membahas mengenai hubungan rahasia Iyus Kurniawan dan Cindy Montolulu. Bahkan jika ada penggemar JK Group bersikeras ingin membeberkan, wah, bisa-bisa hilang seperti kisah Petrus alias Penembak Misterius yang pernah menghebohkan Indonesia di era sebuah pemerintahan yang berlangsung selama 32 tahun.

Jarang-jarang Iyus menyalakan komputer jinjing ber-spec rendah--karena hanya untuk kepentingan menulis saja. Komputer jinjing dibelikan Pak Candra demi kepentingan studi Iyus selama bersekolah di sebuah SMK. Nyatanya, komputer jinjing ini malah jarang dibawa ke SMK tersebut. Iyus lebih sering meminjam inventori sekolah. Tugas-tugas sekolah lebih sering diselundupkan ke rumah melalui surat elektronik dan flashdisk.

Lewat komputer jinjing tersebut, Iyus membuka peramban dan membuka blog miliknya. Ah, sudah berminggu-minggu ia tak menulis apa-apa di blog. Pasti blog-nya itu sudah berdebu dan penuh sarang laba-laba. Ada yang ingin ia lakukan juga. Salah satunya itu adalah menghapus blog tersebut.

Sudah semenjak beberapa hari lalu, atau mungkin tepatnya setelah hubungannya dengan Cindy Montolulu kandas, Iyus ingin menghapus blog tersebut. Ingin dihapus, lalu diganti dengan blog lainnya. Konsepnya diganti. Tidak lagi membahas tentang kehidupan pribadi apalagi karya-karya sastranya. Iyus ingin menulis hal-hal yang membuatnya terkesan sebagai penulis profesional. Apalagi baru-baru ini ia baru saja melihat situs berbau jepang-jepangan. Konsep situs jepang-jepangan itu ingin ditiru oleh Iyus. Yang membedakannya adalah Iyus ingin membuat blog yang berisi informasi-informasi yang ia terjemahkan dari situs atau blog dari negara-negara berbahasa Inggris. Nanti ia bisa meminta tolong Stella, pasti banyak peminatnya, pikir Iyus dalam hati, seraya nyengir.

Sekonyong-konyong Iyus kaget. Tumben terbangun. Padahal sudah mendekati tengah malam. Siapa juga yang bangun. Ayahnya atau ibunya?

Dari arah luar kamar Iyus, Iyus bisa mendengar alunan lagu JK Group. Lagunya adalah lagu JK Group, yang mana Cindy Montolulu termasuk ke dalam member-member yang terpilih untuk menyanyikannya.

Sayup-sayup Iyus mendengar obrolan ayah dan ibunya yang sedang duduk di ruang tengah.

"Yang mana, sih, Mama, yang jadi pacarnya Iyus dulu?"

"Namanya kalau nggak salah, Cindy Montolulu, Pa. Cuma Mama masih nyari-nyari orangnya yang mana."

"Zaman kita dulu, yang begini ini disebutnya paduan suara atau choir. Banyak sekali yang nyanyi. Tapi, harmonis sekali mereka yang disebut JK Group ini."

"Mama setuju sama Papa."

"Mama kenapa nggak suka Iyus sama si Cindy Montolulu itu?"

Sambungannya terputus. Karena Iyus langsung tergesa-gesa untuk mengenakan penyuara telinga. Ia pun lebih mendengarkan lagu lainnya, selain lagu-lagu JK Group. Untuk malam ini--dan mungkin seterusnya, ia bermusuhan dulu dengan grup idola tersebut. Sembari mendengar lagu yang dibawakan oleh sebuah band metal asal Britania Raya, Iyus membaca apa yang pernah ia tulis.

***

Lihat selengkapnya