Cindy Montolulu kembali pada aktivitasnya sebagai seorang member JK Group. Paginya, ia belajar terlebih dahulu sebagai murid sebuah jasa penyedia layanan homeschooling. Mendekati sore hari, ia diantar ayahnya menuju tempat latihan JK Group. Tempat latihannya terpisah dari tempat setiap member tampil. Maksudnya, tentu saja bukan di fX Sudirman Jakarta.
Agak ragu-ragu Cindy Montolulu akan membuka pintu ruang latihan. Selalu saja seperti ini. Andai saja laki-laki itu bisa mengendalikan diri. Atau, andai saja ia yang bisa mengontrol diri. Pasti tidak akan seperti ini. Cindy Montolulu lalu menarik nafas selebar-lebarnya.
Baru saja hendak menekan tuas pintu hingga bawah, ada seorang rekan member di dekatnya. Kalau tak salah, nama perempuan ini Maria Goretti Larasayu Dewinta. Singkatnya, panggil saja Retty. Retty yang membuka pintu tersebut sembari berkata, "Nggak masuk?"
Cindy Montolulu tersenyum tipis. Ia sontak menelan air liur. Ketus sekali Retty. Masih saja Retty bersikap dingin kepada Cindy. Padahal kejadian itu sendiri sudah cukup lama berlalu.
"Masuk," pinta Retty agak ketus. "Ngapain diam aja di luar? Kayak baru pertama kali aja jadi member."
Cindy Montolulu hanya tersenyum dan mengangguk.
"Masih sepi juga," ucap Retty memaksakan diri untuk tersenyum. "Kakak-kakak dari generasi satu dan dua juga belum datang."
"Hari ini memang jadwalnya generasi atau tim kita yang lain," kata Cindy Montolulu meluruskan.
"Oh, iya," kata Retty lalu duduk di atas lantai yang berubin. Punggungnya ditempel ke dinding bercermin tersebut. "Sini, duduk, Cindy."
Cindy Montolulu segera menghampiri Retty yang sedang mengeluarkan kotak makanan dan botol minuman dari dalam ransel. Cindy pun ikut melakukan hal sama. Agak kikuk Cindy sebetulnya. Apalagi Retty ini salah seorang member yang ikut menyerangnya secara ofensif pasca kejadian tersebut.
"Eh, Cindy," ucap Retty yang sebelumnya minum dulu. "aku minta maaf, yah."
Cindy Montolulu menggeleng dan tersenyum. "Nggak apa-apa. Aku juga udah nggak terlalu ingat sama kejadian itu."
Sembari mengunyah nasi dengan lauk telur dadar dan sayur kangkung, Retty berkata, "Kak Bony bilang, kamu ada rencana mau graduate."
Cindy Montolulu mengangguk sembari makan. "Yah, rencananya gitu."
"Graduate itu istilah lainnya keluar, kan. Maaf, tapi kayaknya aku belum terbiasa dengan beberapa istilah JK Group."
"Hahaha... padahal kita udah setahun lebih jadi member."
Baru Cindy Montolulu sadari ternyata Retty tidak dingin-dingin amat. Retty sepertinya memiliki kepribadian yang cukup bersahabat dan hangat. Cindy sekonyong-konyong teringat dengan kata-kata beberapa penggemar setiap acara handshake. Ada satu-dua penggemar bilang Retty itu satu dari sekian member generasi ketiga yang murah senyum dan senang mengobrol. Baru Cindy sadari rumor itu benar. Entah kenapa Retty ikut-ikutan yang lainnya untuk merundunginya.
"Kalau niat kamu memang mau jadi bagian dari JK Group," ucap Retty sambil makan. "pengin bisa eksis di dunia hiburan, yah, jangan ngundurin diri. Jangan diambil hati kata-kata teman-teman waktu itu. Aku juga sekali lagi minta maaf, Cindy."