Acaranya dimulai di jam satu siang. Hanya saja setiap member sudah tiba di Sport Mall di sekitar jam sebelas siang. Benar saja apa yang tadi dibicarakan oleh Iyus, Elia, dan...
...eh, nama laki-laki tadi siapa?
Aduh, baru kali pertama ini saya lupa sebagai seseorang yang menuliskan novel ini, yang sebentar lagi akan mau memasuki bab ke-200.
Kilas balik sedikit, boleh, kali, yah?!
***
Iyus menghela nafas. Ia siap mengenakan helm dan mengeluarkan motor bebeknya dari garasi.
Bu Rena keluar dan berkata, "Hati-hati di jalan, Yus."
Iyus mengangguk. "Iya, Ma. Mama juga, selalu jaga kondisi Mama. Kanker itu, setahu Iyus, bisa kambuh sewaktu-waktu."
"Kamu urus diri kamu sendiri dulu saja, Yus. Yang penting, kamu bahagia. Kamu harus lebih menikmati hidup kamu."
Iyus menghela nafas dan mengenakan helm. Dengan mulut tertutup helm, ia berkata, "Aku berangkat, Ma."
Bu Rena bersiap untuk menutup pagar. Sembari menutup pagar, beliau berkata, "Kalau ketemu, titip salam dari Mama, yah, Yus."
Iyus tertawa terbahak-bahak. Ia yakin ibunya pasti bisa mendengar suara tawanya, meskipun tertutup helm. Paham dirinya maksud kata-kata ibunya tadi. Lagi pula, akan terasa sulit untuk Iyus menghampiri Cindy Montolulu secara janjian. Pihak manajemen JK Group pastinya akan lebih ketat mengawasi gerak-gerik Iyus dan Cindy Montolulu.
***
Jauh sekali, kilas baliknya. Yang, tapi, tidak apa-apa. Memang bisa dibilang, dimulai dari saat itu.
Dimulai pada sekitar jam tujuh pagi. Iyus pamit ke kedua orangtuanya untuk menonton pertunjukan JK Group di Sport Mall yang tak jauh dari La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebetulnya Iyus agak heran juga, kenapa diizinkan untuk menonton pertunjukan JK Group tersebut. Padahal kita semua tahu ibunya Iyus kurang begitu suka dengan hubungan Iyus dan Cindy Montolulu. Dengan mengizinkan Iyus ke Sport Mall, itu sama saja membiarkan Iyus bertemu dengan Cindy Montolulu. Yang gosip punya gosip, seluruh member JK Group hadir. Mulai dari Generasi Pertama seperti Tania, Generasi Kedua seperti Mindy, hingga Generasi Ketiga seperti Cindy Montolulu.
Itu juga, yang tambah anehnya, Iyus sudah mati-matian menyembunyikan agar Bu Rena jangan sampai mengetahui rencana Iyus untuk menonton JK Group di Sport Mall. Rencananya Iyus akan bilang ada urusan dengan Bang Raja di Lapo Panjaitan atau warnetnya Koh Hendrik. Apa daya, rencana tinggal rencana. Satu hari sebelumnya, atau lebih tepatnya beberapa jam sebelum hari pertunjukan, Iyus dipanggil ke ruang tengah. Di sekitar jam sembilan malam, setelah makan malam, Iyus disidang oleh Pak Candra dan Bu Rena.
Iyus masih ingat obrolan malam tersebut.