Tak Sambat

Nuel Lubis
Chapter #204

Kenapa Dia Bernama Iyus?

Pasti banyak yang bertanya-tanya, apakah seorang Iyus Kurniawan senang bermain permainan elektronik seperti yang sering dimainkan oleh remaja-remaja laki-laki seusianya. Maka jawabannya adalah "Iya". Iyus masih senang bermain permainan elektronik. Tahun lalu saja, setiap ke warnet, yang awalnya hanya berselancar tanpa keruan dari satu situs ke situs lainnya, ada kalanya Iyus menjajal satu permainan yang terpasang di komputer yang ia sewa. Hanya saja, yah, mungkin, yang sama seperti kebencian Iyus ke mata pelajaran Matematika, Iyus sepertinya tidak ditakdirkan untuk menguasai dunia permainan elektronik yang sering dimainkan remaja laki-laki di warnet. Saat sedang bermain permainan tembak-tembakan seperti Blank Point, Iyus lebih sering recall.

Apa itu recall? Recall adalah sebuah fitur dalam sebuah permainan elektronik yang memungkinkan pemain untuk hidup kembali setelah mati akibat sebuah serangan ke arah character-nya.

Karena sering mati melulu, Iyus beralih ke permainan seperti War of Gods yang bertipe MMORPG--alias massively multiplayer online role playing game. Bermain permainan seperti War of Gods saja, masih sama saja. Lebih sering mati daripada menuntaskan misi demi misinya. Satu-satunya permainan elektronik yang Iyus cukup fasih adalah GTA. Sebetulnya GTA itu juga memiliki misi, yaitu agar character kita bisa menjadi gangster yang cukup ditakuti. Namun, cara bermainnya mudah, cheat bisa diakses di internet, dan bisa dimainkan secara brutal.

Pernah Bang Raja memergoki Iyus asyik mengendalikan si Charles. Si Charles dibuat Iyus menyerang secara membabi-buta para pelacur jalanan dengan AK-47. Setiap polisi yang melintas, si Charles langsung menyerangnya dengan bazoka. Iyus begitu menikmati kehidupan lainnya di dunia GTA yang keras dan sangat brutal.

Saking senangnya dengan GTA, Iyus memasang permainan itu di komputer pribadi keluarganya, yang berada di ruang tengah. Sembari bermain GTA, Iyus teringat obrolan dirinya dengan Bang Raja tempo lalu.

"Nasi goreng ini paling enak di seluruh lapo yang ada di Jakarta, Yus," ujar Bang Raja berapi-api.

"Hahaha..."

"Alah, Yus. Lu ngaduk-ngaduk nasi goreng kayak ngaduk-ngaduk bubur ayam aja. Bubur ayam atau mi ayam, nggak apa-apa diaduk-aduk. Masa makan nasi goreng harus diaduk-aduk?"

"Biar rasanya lebih merata, Bang,"

"Amin. Kenapa, Bang?"

"Baru kali ini gue lihat lu secengeng ini, Yus,"

"Setiap orang yang salah satu orangtuanya terkena kanker, yah, pasti bakal semelankolis gue, Bang,"

"Enak?"

"Lumayan."

"Paling enak se-Jakarta. Bahkan chef-chef di acara Chef Master itu, gue yakin nggak akan pernah bisa bikin nasi goreng seenak ini."

"Lebay lu, ah!"

"Hahaha..."

"Hahaha..."

"Gue yakin nyokap lu pasti cepat sembuh."

"Amin, Bang."

"T'rus, rencana lu ke depannya gimana?"

Lihat selengkapnya