Bibi dari Perawat Leli, namanya bukanlah Haris, tapi Ajeng. Haris sendiri adalah nama suaminya sekaligus Paman dari Perawat Leli. Setelah menikah dan jadi seorang ibu, Ajeng kehilangan namanya dan dipanggil dengan menggunakan nama suaminya.
Tidak seperti Perawat Leli yang memanggil dengan panggilan Bibi Haris, para tetangga Bibi Haris memanggil Bibi dari Perawat Leli itu dengan sebutan Nenek Haris. Mungkin karena sudah berumur cukup tua dengan tubuh yang sedikit membungkuk dan rambut yang telah berubah putih semua, para tetangganya menyebut Bibi dari Perawat Leli itu dengan panggilan Nenek Haris untuk menghormatinya.
Haris-suaminya meninggal lebih dari lima belas tahun sebelum kematian datang pada Bibi Perawat Leli itu. Semenjak itu Bibi Haris tinggal dengan anak bungsunya-Rani. Tapi lima tahun kemudian Rani akhirnya menikah dan terpaksa harus pergi dari rumah itu karena suaminya pindah dinas keluar kota.
Semenjak Rani pergi, Bibi Haris tinggal di rumah itu seorang diri. Ketiga anaknya: Indah, Budi dan Rani, berusaha membujuk Bibi Haris untuk pindah dan tinggal dengan salah satu anaknya. Awalnya Bibi Haris setuju. Bibi Haris mencoba untuk tinggal dengan salah satu anaknya secara bergantian. Mulai dari tinggal dengan Indah dan keluarganya, Budi dan keluarganya, dan terakhir, dengan Rani dan keluarganya. Tapi setelah secara bergantian merasakan tinggal dengan ketiga anak dan keluarganya, Bibi Haris sama sekali tidak merasa nyaman.
Baginya rumah miliknya terasa lebih nyaman dibandingkan dengan rumah dari ketiga anaknya. Alhasil, akhirnya Bibi Haris kembali ke rumahnya dan bersikeras untuk tinggal di rumah itu seorang diri.
Bibi Haris sendiri menderita beberapa penyakit. Karena kebiasaan makannya di masa lalu yang suka lupa rem ketika suka dengan sesuatu, Bibi Haris punya kolesterol yang tinggi dan sewaktu-waktu mungkin bisa terkena stroke. Bibi Haris juga punya turunan darah tinggi dari Ibunya. Ditambah lagi karena faktor umurnya, indra penglihatan dan pendengaran Bibi Haris mengalami penurunan.
Dokter menyarankan bahwa Bibi Haris harusnya tidak tinggal seorang diri. Di rumahnya harus ada pihak keluarga yang menemaninya. Tapi apa daya, Bibi Haris tidak betah tinggal dengan salah satu dari tiga anaknya. Sementara tiga anaknya, punya kesibukan masing-masing. Sebenarnya salah satu dari tiga anaknya bisa berkorban dengan tinggal di rumah Bibi Haris untuk menemaninya. Tapi yang punya kesempatan enggan untuk tinggal di rumah Bibi Haris untuk waktu lama dengan alasan tidak betah.
Rani si anak ketiga harus mengikuti suaminya tinggal di luar kota. Sebulan sekali Rani bersama dengan suaminya-Wisma dan anaknya-Firly yang masih kecil akan tinggal dua hari di rumah Bibi Haris.
Budi si anak kedua, pekerjaannya serabutan dan kadang harus keluar kota. Sementara istrinya-Resti, setiap hari pergi berjualan di pasar. Anak dari Budi dan Resti-Jelita juga sibuk bekerja, tapi setiap dua minggu sekali, Jelita akan datang berkunjung untuk mengantarkan makanan yang dimasak Resti untuk Bibi Haris.
Indah si anak pertama adalah anak yang hidupnya paling mapan di antara semua anak Bibi Haris. Indah sendiri bekerja sebagai dosen dengan penghasilan yang cukup besar, sementara suaminya-Bimo bekerja di perusahaan properti. Indah dan suaminya menghasilkan banyak uang. Ditambah lagi dua anaknya-Sandi dan Andika juga sibuk bekerja. Tapi kadang-kadang Andika juga sering mampir mengunjungi Bibi Haris. Cucu Bibi Haris yang cukup dekat dengan Bibi Haris adalah Andika. Sementara Jelita bukan cucu kandung Bibi Haris karena merupakan anak bawaan dari Resti-istri kedua Budi.
Indah si anak pertama harusnya bisa berkorban dengan tinggal di rumah Bibi Haris bersama dengan suaminya untuk menjaga Bibi Haris, tapi Indah tidak mau dengan alasan tidak betah tinggal di rumah yang lebih sempit dari rumahnya.
Indah yang ingin lepas tanggung jawab merawat Bibi Haris, beberapa kali memperkerjakan perawat dan pengasuh untuk menjaga Bibi Haris. Tapi semua orang yang digajinya itu tidak bertahan lama. Sebulan sampai tiga bulan, pada akhirnya mereka meminta untuk berhenti bekerja.