TAK SEKENTAL DARAH

mahes.varaa
Chapter #12

PENYELIDIKAN KECIL PART 3

Bagas paham posisi Rani. Yah ada banyak anak yang mengalami hal yang sama dengan Rani. Dua kakak Rani: Indah dan Budi, sibuk dengan kehidupannya sendiri dan melimpahkan tanggung jawab sebagai anak untuk merawat orang tua, semuanya pada Rani. Padahal Rani masih muda dan masih butuh yang namanya kasih sayang, tapi dipaksa untuk lebih banyak bertanggung jawab untuk hal yang tidak harusnya ditanggung di usia yang masih muda. Dan berkat itu, Rani menikah sangat terlambat dibandingkan dengan dua saudaranya. Tapi beruntungnya, Rani punya suami yang cukup baik dan kehidupannya cukup baik. 

“Kamu bisa lihat kan, Gas? Keluarga itu sebenarnya cukup bermasalah.” 

Bagas melihat Teddy, menjaga Bara dalam pangkuannya, mengambil teh dan memberikannya pada Bara untuk diminum. “Kamu ini! Mana ada keluarga yang sepenuhnya bahagia? Semua keluarga itu punya masalah, Ted! Bahagia itu hanya bergantung pada penilaian dan perasaan saja.” 

“Maka dari itu … aku enggak mau nikah, Gas! Nikah itu merepotkan!” 

“Cih! Kamu belum jatuh cinta sama seseorang sampai kamu merasa enggak mau kehilangan! Kalo kamu udah ketemu wanita kayak gitu, aku yakin pikiranmu akan berubah, Ted!” Bagas mencibir Teddy sembari meminum teh milik Bara karena Bara hanya sedikit meminumnya. “Ada lagi yang kamu temukan? Gimana dengan Feby yang dicari oleh Bibi Haris?” 

“Ah, hampir lupa.” Teddy nyaris saja melupakan hal yang paling penting dalam penyelidikannya. “Kamu tahu kan rumah Bibi Haris berada di pojokan belokan?” 

“Aku tahu. Terus?” Bagas tidak paham dengan arah pembicaraan Teddy sekarang. 

“Nah di bagian belokan seberang rumah Bibi Haris, ada rumah yang lebih besar yang ukurannya dua kali lipat dari rumah Bibi Haris. Kamu ingat?” 

Bagas memiringkan kepalanya berusaha mengingat rumah yang dimaksud oleh Teddy. Bagas sudah dua kali datang ke lingkungan rumah Bibi Haris. Tapi Bagas tidak memperhatikan rumah yang dimaksud Teddy dan hanya melihat sekilas dalam dua kali kunjungan itu. 

“I-ingat.” 

“Rumah itu milik wanita muda bernama Feby.” 

Bagas kembali memiringkan kepalanya, terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Teddy. “Feby yang diminta untuk ditemukan oleh Bibi Haris ternyata rumahnya ada di seberang?” 

“Kaget kan?” Teddy kembali berbaring di atas sofanya setelah menghabiskan tehnya. “Aku juga kaget bukan main saat dengar cerita ibu-ibu di sana tadi. Aku beneran enggak nyangka orang yang diminta untuk ditemukan ternyata rumahnya tepat di seberang.” 

“Terus? Apa kamu dapat informasi soal Feby?” Bagas langsung bertanya tentang Feby. Bagas berharap segera menemukan Feby karena sudah terlalu lama bagi arwah Bibi Haris bergentayangan. Bagas berharap bisa segera menemukan Feby dan arwah Bibi Haris bisa pergi dengan tenang. 

Lihat selengkapnya