Hari berikutnya.
Sepulang kerja, Bagas dijemput oleh Teddy. Kemarin setelah menemukan arah pencarian mengenai Feby yang ingin ditemukan oleh Bibi Haris, sore ini Bagas dan Teddy membuat janji dengan keluarga Feby.
Maudy-sepupu Teddy adalah detektif di kepolisian. Selain Teddy yang tahu bahwa Bagas punya mata yang bisa melihat arwah gentayangan, Maudy pun tahu. Di masa lalu jika ada masalah baik Bagas dan Maudy akan saling membantu satu sama lain. Dan hubungan itu terjalin berkat Teddy.
Maudy sendiri berumur 29 tahun dan merupakan wanita cantik dari kepolisian kota M yang bekerja sebagai detektif. Kemampuan Maudy sudah tidak bisa diragukan lagi sebagai detektif. Ada banyak kasus yang Maudy sudah tangani termasuk kasus yang melibatkan Bagas setengah tahun yang lalu. Di masa lalu beberapa kali Teddy berusaha menjodohkan Bagas dengan Maudy. Tapi Bagas selalu menolak. Jika dulu alasannya Bagas masih belum bisa melupakan Mira, maka sekarang alasan Bagas adalah ingin menghabiskan banyak waktu dengan Bara.
“Permintaan apa lagi yang kalian tangani?”
Begitu bertemu Maudy di tempat yang dijanjikan, Maudy langsung menyipitkan matanya dan memandang Teddy dan Bagas dengan sorot mata menyelidiknya. Sudah bukan hal aneh lagi kalau bantuan yang sering datang dari Bagas dan Teddy selalu berhubungan dengan permintaan yang diterima Bagas.
Teddy menjelaskan permintaan yang diterima Bagas beberapa hari yang lalu, kunjungan yang Bagas lakukan, permintaan yang diterima oleh Bagas dan penyelidikan kecil yang dilakukan oleh Teddy.
“Arwah di rumah itu ingin bertemu dengan wanita bernama Feby yang kalian minta aku cari?” tanya Maudy memastikan.
“Ya.” Bagas dan Teddy menjawab bersamaan.
“Sepertinya kalian akan sulit menemukannya.” Maudy menjelaskan sembari melipat kedua tangannya di dada.
“Kenapa? Kami dengar dari tetangganya jika Feby mungkin pulang ke salah satu rumah orang tuanya?” Bagas bertanya dengan cepat.
Maudy menggelengkan kepalanya dengan cepat juga. “Bukan itu yang terjadi. Wanita yang kalian cari sudah masuk daftar orang hilang hampir setahun ini.”
“Hah? Orang hilang?” Teddy sekarang terkejut. “Kenapa tetangga di rumah itu enggak tahu dan bilang kalo Feby mungkin pergi ke rumah orang tuanya?”
Bagas sama terkejutnya dengan Teddy. Tapi Bagas hanya bisa bicara dalam benaknya karena pencariannya soal Feby sepertinya tidak akan mudah ke depannya.