TAK SEKENTAL DARAH

mahes.varaa
Chapter #21

FEBY DAN NENEK HARIS PART 3

Semenjak hari itu, hubungan Nenek Haris dengan Feby mulai dekat. Dimulai dengan saling bertegur sapa ketika bertemu. Dan ketika Feby lupa membawa kunci cadangan rumahnya, Feby akan menumpang menunggu orang tuanya di rumah Nenek Haris. Ibu Feby yang tahu bahwa beberapa kali Feby menumpang menunggu di rumah Nenek Haris, akan memberi makanan pada Nenek Haris sebagai gantinya. 

Tanpa Nenek Haris sadari, dirinya mulai dekat dengan Feby-anak tetangga depan rumahnya. Keduanya mulai saling bertukar cerita ketika Feby menumpang menunggu di rumah Nenek Haris. 

“Cerai itu apa, Nek?” 

Pertanyaan yang keluar dari mulut Feby setelah setahun tinggal jadi tetangganya, membuat Nenek Haris terkejut. 

“Kenapa mendadak tanya itu?” 

“Kemarin malam aku enggak sengaja dengar Ayah dan Ibu berdebat dan itulah kata yang aku dengar, Nek.” 

Nenek Haris melihat ke arah Feby yang kini umurnya telah menginjak 15 tahun. Melihat Feby, Nenek Haris teringat pada salah satu cucunya dari anak pertamanya-Indah. Umur Feby sama dengan salah satu anak Indah. 

“Kamu enggak usah pikirkan urusan orang tuamu! Apapun yang mereka putuskan nantinya, mereka pasti juga memikirkannya dengan matang dan dengan banyak pertimbangan termasuk kamu.” 

Tidak lama setelah itu, Ayah Feby keluar dari rumah itu dan dalam sekejap berita pun tentang perceraian tentang orang tua Feby jadi buah bibir para tetangga. 

Feby kini hidup berdua dengan ibunya saja rumah itu. 

Awalnya Nenek Haris melihat kesedihan di wajah Feby karena ayahnya tak lagi tinggal di rumah yang sama dengannya. Tapi … tidak lama kemudian wajah Feby kembali terlihat bersemangat lagi.

“Kamu sudah enggak sedih lagi, Feby?” Setelah hubungannya semakin dekat dengan Nenek Haris, setiap hari Feby akan mampir ke rumah Nenek Haris, mengerjakan PR di sana dan menunggu ibunya pulang di rumah Nenek Haris. 

“Enggak.” 

“Cepat sekali?” Nenek Haris jelas merasa penasaran dengan cepatnya penerimaan yang dilakukan Feby untuk perceraian keluarganya. Anak-anak seumurannya biasanya melakukan pemberontakan jika hal itu terjadi pada keluarganya. 

Lihat selengkapnya