Takdir merupakan salah satu rukun iman yang wajib kita yakini. Tidak sekadar yakin, tetapi juga memahami takdir dengan benar sehingga keimanan kita mencapai kesempurnaan. dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa seseorang tidak dikatakan beriman sebelum mereka beriman kepada takdir dengan benar.
“Tidak beriman seseorang hingga dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (HR Al-Tirmidzi dan ahmad)
Iman kepada takdir merupakan fondasi keimanan yang paling kuat. ketika seseorang mengimani takdir dengan benar, luruslah keimanannya terhadap rukun iman yang lain. Sebaliknya, keimanan yang tidak benar terhadap takdir menunjukkan adanya kekurangan terhadap rukun-rukun iman yang lain. hal ini terjadi karena keimanan yang benar terhadap takdir mencakup keimanan yang benar terhadap Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari kiamat.