Seorang gadis cantik sedang duduk di bangku taman. Angin sepoi-sepoi membuat jilbabnya melambai-lambai. Ia tampak termenung. Lalu datanglah seorang pria yang seusia dengannya.
"Fia" sapa pria tersebut.
Kemudian Sofia pun menoleh ke sumber suara dan ia pun tersenyum.
"Ilham, kenapa kamu tau aku ada disini" tanya Sofia.
"Aku hanya mengikuti apa kata hatiku Fia" Pria tersebut yang bernama Ilham.
Ilham pun duduk disamping Sofia dan melihat ada keresahan dihati Sofia.
"Fia, apa kamu yakin tidak ingin kuliah?" tanya Ilham.
"Nggak Ham, aku hanya ingin bekerja kasihan Ibuku. Dia sering sakit-sakitan" ujar Sofia dengan wajah sedih.
"Bagaimana jika kamu menikah denganku saja" tutur Ilham serius.
Kemudian Sofia pun melihat sekilas wajah Ilham dan Ia pun tersenyum.
"Kita masih terlalu muda untuk menikah Ham" Imbuh Sofia.
"Lagian kedua orangtua kamu juga sepertinya tidak menyukaiku" tutur Sofia lagi.
"Bagaimana jika kita kawin lari saja?" tanya Ilham dengan serius dengan memandang wajah Sofia.
"Gila kamu Ham," Sofia tertawa.
"Aku bukan gila. Aku membuktikan kalau aku mencintaimu dengan tulus" tutur Ilham.
"Udah deh Ham, nggak usah gombal terus" kata Sofia tertawa.
"Apakah wajahku ini terlihat wajah tidak serius?" tanya Ilham serius.
"Maaf Ham, aku pulang duluan ya. Ibuku sendirian di rumah" pamit Sofia pada Ilham.
Ilham pun tak menjawab. Ia hanya melihat kepergian sahabat sekaligus pujaan hati tersebut.
***
Di rumah Pak Diaz, Papanya Ilham tampaklah seorang wanita sedang berbincang-bincang tentang masa depan anak mereka.
"Pa, pokoknya Ilham harus kuliah ke luar negri" kata wanita tersebut yang tak lain adalah Mamanya Ilham.
"Iya Ma, papa tau tapi Ilham itu kan keras kepala. Susah sekali untuk mengarahkan dia agar bisa berpendidikan tinggi" jawab Pak Diaz.
"Ini pasti pengaruh dari anak si janda miskin itu" ucap Bu Denia.
"Papa akan berusaha agar Ilham bisa kuliah ke luar negri dan meninggalkan sahabat kecilnya itu" tutur Pak Diaz.
"Nah gitu dong" bu Denia tersenyum senang.
***
Sofia mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang Ia pun melihat kerumunan orang. Sofia pun menepikan motornya dan melihat apa penyebab kerumunan orang tersebut. Karena badanya yang kecil membuatnya dengan mudah menyelip dan wanita yang tergeletak tak sadarkan diri dengan darah seger mengalir di dahinya.
"Ini kenapa kok cuma liat aja. Ayo bawa ke rumah sakit" Ucap Sofia.
Orang-orang tersebut tak ada yang berani membawa wanita.
"Pak, Buk saya mohon tolong bawa Ibu ini ke rumah sakit atau ke klinik terdekat. Andai ini terjadi pada Bapak dan Ibu-ibu di sini" ucap Sofia dengan mata berkaca-kaca.
Mendengar ucapan Sofia bererapa lelaki pun mengangkat dan membawa ke rumah sakit terdekat dan Sofia pun mengikuti mereka.
Sampai di rumah sakit para perawat segera menolong dan membawa wanita tersebut ke ruangan.