Kaivan sontak berusaha bangkit tapi dia mengernyit kesakitan,
" Aakkhh..kakiku sakit sekali"
" Ayolah pak, kubantu turun dari mobil lalu setelah itu aku berusaha menolong ibumu" tutur Rania lembut.
Kaivan menoleh pada gadis yang tak dikenalnya itu, dia begitu gigih berusaha menolong.
Akhirnya sedikit demi sedikit Kaivan bisa keluar dari mobil dengan dibantu dipapah oleh Rania lantas dia bersandar di batang pohon.
Rania dengan gesit dan tak mengenal lelah bergegas kembali kedalam mobil melihat kondisi dua orang lagi yang masih terjebak disana.
" Aduh rasanya sulit untuk bisa membawa mereka keluar" ujar Rania melihat keduanya terjepit pintu yang ringsek.
Sang sopir yang mendengar ucapan Rania, lantas berkata dengan suaranya yang lemah.
" To-tolong...carikan ponsel..ku"
" Aku ..akan menghubungi orang untuk membantu"
" Hah.. ponsel.. i-iya baiklah sebentar aku cari dulu"
Rania berusaha mengedarkan pandangan di lantai bawah mobil, dia agak kesulitan juga dan tidak semudah itu mencari.
" Ah..ini sepertinya" ujar sang gadis sembari menggenggam benda pipih dan bicara pada sopir
" Aku sudah menemukannya lalu bagaimana?" Ujar Rania sembari agak panik karena dia melihat sosok wanita yang duduk dibelakang seperti sangat lemas dan tampak tak ada helaan nafas.
" Be-berikan padaku.." sahut sopir.
Lalu pria itu dengan tangan yang bergetar karena merasa kesakitan dia mengetik sesuatu di ponsel.
" Mudah-mudahan bantuan segera datang, dan nyonya bisa selamat" ucapnya lirih, dia tidak bisa menggerakkan badannya karena kedua kakinya terasa sakit.
" Iya..aku harap begitu, dari tadi aku mencoba mencari pertolongan tetapi tak ada yang melewati jalan ini" jawab Rania seraya memeriksa denyut nadi ibunda Kaivan.
" Denyut nadi ibu ini semakin melemah" ucapnya merasa tegang.
***
Akhirnya tak lama kemudian terdengar suara raungan sirine yang tandanya datang tim medis kemudian datanglah beberapa mobil ambulan diikuti tiga mobil dibelakangnya.
Tim medis segera melakukan tugasnya dengan baik dan sigap.
Seorang pria muda tampak turun dari kendaraan dan menghambur menghampiri Kaivan yang sedang bersandar di pohon.