Takdir Istri Yang Sabar

Mayangnoura
Chapter #1

Pernikahan Kedua Suami

"Ananda Leonardo Wijaya bin Malik Wijaya saya nikahkan engkau dengan putri saya Astrid Kumala Sari bin Ismail Perdana dengan seperangkat perhiasan lengkap dibayar tunai!"

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Astrid Kumala Sari binti Ismail Perdana dengan mas kawinnya yang tersebut tunai!"

"Bagaimana saksi? Sah?"

"Sah."

"Sah."

Lafadz hamdalah berkumandang ke seluruh ruang pesta yang kemudian di susul dengan doa barokah untuk kedua mempelai yang dipimpin oleh sang penghulu. Semua wajah yang ada di ruangan itu terlihat bahagia dan berseri-seri. Kecuali satu orang wanita berhijab yang duduk di belakang mempelai pria bersebelahan dengan Susan, ibu dari mempelai pria. Pasalnya, wanita itu adalah istri dari Leo sang mempelai pengantin pria.

Moza, itulah namanya. Sungguh sakit hatinya menyaksikan pernikahan suaminya sendiri. Hatinya seperti tercabik-cabik hingga tak berbentuk lagi. Dia juga seperti ingin menjerit menguarkan rasa sakitnya. Tapi semua dia tahan sehingga yang keluar dari sepasang mata indah beningnya adalah buliran air yang mengalir tak terbendung dan hanya diseka dengan sebuah tisu kering yang nyatanya sudah basah.

Kenapa demikian? Mengapa pernikahan suaminya terjadi jika dia tidak ikhlas?

Jawabannya karena Ter-pak-sa. Moza terpaksa mengikhlaskan Leo menikahi Astrid yang merupakan mantan pacar suaminya di masa lalu itu karena perihal anak. Mertua Moza memaksa Moza untuk mengikhlaskan pernikahan kedua Leo terjadi karena Moza tidak kunjung hamil meskipun sudah 5 tahun menjadi istri Leo dan mertuanya itu sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Mertua Moza juga menduga, Moza mandul meski kata dokter spesialis kandungan, rahim Moza baik-baik saja.

Entahlah, Susan dan Malik enggan mencari tahu lebih banyak tentang kesehatan reproduksi Leo karena menganggap putranya tersebut sehat.

Dari awal, Moza tidak setuju dengan pernikahan ini. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa ketika semua orang bagai tidak mendengar isi hatinya. Dia sendiri telah kehilangan tempat bergantung karena di dunia ini dia hidup sebatang kara. Kedua orangtuanya sudah meninggal dan dia adalah anak tunggal.

Dulu pernikahan Moza dengan Leo pun dihadapinya dengan airmata. Pasalnya, Leo bukanlah pria yang dicintai Moza. Leo adalah putra dari sahabat kedua orangtua Moza. Sebelum kedua orangtua Moza meninggal, kedua pasangan orangtua itu sudah menetapkan perjodohan antara Moza dan Leo. Moza yang sudah mencintai pria lain, terpaksa dengan berat hati melepas pria itu dan menikahi Leo meski menurut Moza pria yang dicintainya adalah pria terbaik karena baik dan Sholeh. Tak hanya Moza yang sedih dengan pernikahan mereka, Leo pun begitu. Leo terpaksa meninggalkan Astrid demi menuruti keinginan kedua orangtuanya.

Lihat selengkapnya