Satu tahun kemudian, sekarang aku kelas tiga SMA, tidak ada kemajuan sama sekali aku dengan Alex. Aku dan Haru berteman baik, dia semakin baik denganku. Mengantarku jika ada kegiatan sekolah tak pernah menolak jika aku bertanya, memberiku banyak hadiah. Kami selalu berbagi cerita, saling memberikan dukungan dan nasihat. aku merasa semakin memanfaatkannya, apa aku keterlaluan? aku tidak tau. Aku sudah merasa nyaman, aku tidak ingin ada yang berubah, tapi hidup pasti berubah.
Siang hari di pertengahan February. Aku mendapat pesannya seperti biasa. Tapi isinya pesan kali ini…
“Aku menyukaimu… amat menyukaimu, apa kamu bisa menerimaku kali ini?” tulisnya.
Dia benar- benar menunggu. Aku bingung, perasaanku sudah mulai menghilang untuk Alex, tapi perasaan untuk Haru?. Aku masih bingung, aku tidak mau kehilangan sahabatku, tapi aku sudah lebih dari cukup menyakitinya. Ku putuskan untuk jujur padanya.
“Maaf aku tak ingin membohongi mu, aku sudah menyukai orang lain, aku ingin kita tetap menjadi sahabat. Mau kah memaafkanku?.” Tulisku.
“Tidak apa – apa, tidak masalah, jangan takut aku akan tetap jadi sahabatmu. Aku memaafkanmu ^_^” tulisnya dengan emotin senyum.
Tapi aku tau hatinya terasa sakit amat sakit. Aku memeluk diriku erat. Aku harap ini keputusan yang benar.
Suatu hari saat aku bertemu teman smp yang satu SMA juga dengan haru, dia berkata bahwa Haru memberitahukan teman – temannya bahwa aku adalah pacarnya. Aku mengunakan kesempatan ini untuk menjuah darinya, karena ku sadari aku tidak ingin memberi harapan palsu padanya lagi. Aku tersenyum, menutup mataku dengan lenganku, tapi perlahan air mataku mengalir. Aku harap ini keputusan yang tepat.
Kami kehilangan kontak selama berbulan – bulan. Kami sudah lulus, saat perayaan tahun baru. Haru dan Alex brkunjung di rumah. Aku amat senang bertemu mereka, mereka mengenalkan ku pada pasangan mereka masing – masing, aku hanya seorang diri. Aku tersenyum melihat mereka, mereka tetap menjadi sahabatku hingga kini.