Mencintai dan dicintai itu hak setiap orang. Akan tetapi, cinta juga mampu memberikan kekecewaan bila tanpa disertai keimanan.
Bukankah cinta dengan keimanan itu lebih indah? Kala engkau melihatnya maka engkau akan senantiasa bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan dan mengirimkan dirinya kepadamu.
Luka dan kecewa itu ada pada cinta yang hanya didasarkan pada nafsu semata. Tak sedikit orang yang berpacaran selama bertahun-tahun, tetapi membangun mahligai bahagia bersama orang lain. Tak jarang pula yang sampai menikah, namun di dalamnya lebih banyak berisi perselisihan. Apakah atas dasar cinta yang perlahan punah? Ataukah semua yang diawali oleh jalan yang Tuhan murkai?
Apakah sebuah konsep cinta selalu ditandai dengan keromantisan tanpa sebuah problema? Terkadang terlalu buta hingga kita mengabaikan segalanya. Mengabaikan orang yang selalu mendukung kita, orang tua bahkan peringatan-peringatanNya.
Apakah cinta selalu membuat orang hilang akan akal sehatnya? Ataukah ia yang terlalu terlena oleh keadaan semu semata? Lantas ketika tak sesuai harapan, kenapa ia menyalahkan segalanya?
Apa itu definisi sebuah rasa? Sebuah kata konkret yang menggebu dalam setiap jiwa manusia. Apakah semua dilandaskan hanya pada satu kata cinta? Bukankah banyak makna yang terkandung di dalamnya? Karena makna sebuah rasa itu seluas samudera, aku ingin memahaminya tetapi tak kunjung bisa mencapainya.
Tuhan, bila rasa ini menjadi belenggu yang menjauhkan jiwa yang lemah tanpaMu menjauh dari segala hal tentangMu. Maka jiwa ini rela membeku dan hanya mengisinya dengan keagunganMu. Karena frasa cinta tak akan indah tanpa keridhoan Tuhan sang pemilik hati.
.