Takdir yang Tak Pernah Kusepakati

Shinta Puspita Sari
Chapter #3

Chapter #3 Dear Mira

Tiga bulan yang lalu. Di Komplek Kantor Pemerintahan Daerah.

“Aku sudah sampai.” Pesan singkatku kepada Mira setelah aku mematikan mesin mobil di pelataran yang cukup rindang di sebuah perkantoran.

Tunggu, setelah ini. Sekiranya setengah jam lagi kita bertemu di kantin.” Suara Mira langsung menyaut saat aku mengangkat dan menempelkan ponsel ke telinga.

“Mau kupesankan minum sekalian?” tanyaku sembari menatap Tissot yang melekat di lengan kiri. Jam tangan rantai hitam bentuk bulat stainless ini hadiah dari Sinta, saat ulang tahunku yang ketiga puluh lima tahun kemarin.

“Boleh. Jus Apel tanpa gula,” sambut Mira

Aku mengangguk mengiyakan seraya tersenyum sebelum kemudian Mira memutuskan sambungan teleponnya. Selepas itu aku turun, merentapkan langkah, melambat ke arah kantin. Kantin pegawai yang menyediakan berbagai makanan mulai dari makanan berat sampai makanan ringan ini, di malam hari masih terlihat ramai konon katanya kantin ini buka dua puluh empat jam.

Lihat selengkapnya